MANADO,KLIKJO.ID- Sedikitnya 4 (empat) fraksi di DPRD Kota Manado, masing-masing Nasdem, Golkar, Demokrat menyikapi program sosial yang tengah dibicarakan banyak warga saat ini, yakni sudah tak ada lagi pemberian santunan dana duka dan lanjut usia (lansia).
“Santunan dana duka tertata di APBD Manado Tahun 2021, namun untuk saat ini sudah habis. Ini akibat jumlah kematian di Kota Manado yang cukup banyak. Jadi, besaran yang tertata di APBD sudah tak sebanding dengan banyaknya warga yang meninggal,” tukas Yanti Kumendong, personil Fraksi Nasdem (FN), baru-baru ini.
Menurutnya, dana duka bisa di tata kembali di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2021 berdasarkan dengan perkembangan yang ada.
“Pengalaman-pengalaman lalu kan demikian. Jika program atau kegiatan yang kurang dananya atau belum teranggarkan dapat ditampung dan dianggarkan dalam anggaran perubahan,” jelas Yanti.
“Demikian juga dengan dana lanjut usia (lansia) yang memang tak tertata di APBD Manado Tahun 2021. Nah eksekutif bisa mengajukan dan mengalokasikan dana di anggaran perubahan yang sebentar lagi akan dibahas,” sambung Wakil Ketua Komisi IV Bidang Kesejahteraan Masyarakat DPRD Manado ini.
Soal program lainnya yang sudah tak tertata lagi di APBD yakni insentif rohaniwan dan bansos, Yanti mengatakan sama juga. “Bisa dianggarkan di APBD Perubahan dan tidak harus menunggu APBD 2022,” semburnya.
Sebagai wakil rakyat tentu berkewajiban menyikapi hal ini, yakni akan mengawal kegiatan dan program-program sangat diharapkan warga. “Perlu dicatat, Fraksi Nasdem akan mengawalnya dalam pembahasan bersama pihak eksekutif supaya bisa masuk di APBD Perubahan,” ucapnya.
Kesiapan mengawal program-program berlabel pro rakyat ini juga datang dari legislator perwakilan tiga fraksi, masing-masing Ridwan Marlian dari Fraksi Golkar (FG), Lilly Walanda dari Fraksi Demokrat (FD) dan Boby Daud dari Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN).
“Fraksi kami akan berupaya memperjuangkan dan mengawal anggaran program-program tersebut tertata bagus di APBD Perubahan 2021, tentunya disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah. Apalagi saat ini keuangan daerah mengalami defisit cukup lumayan besar, akibat dropnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) lantaran pandemi Covid 19,” tutur ketiganya.
Menurut Ridwan, Lilly dan Boby, program-program berupa bantuan kedukaan, lansia, rohaniawan dan bansos sangatlah penting karena satu di antara tujuannya untuk meringankan beban kebutuhan ekonomi masyarakat.
“Pada intinya, program-program tersebut sebagai bentuk kepedulian pemerintah kepada masyarakatnya, terlebih di masa pendemi Covid-19 ini,” tandas mereka.(jkr)
4 Fraksi Seriusi Dana Duka dan Lansia di APBD Perubahan
Agustus 13, 2021 1:23 am
Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Tinggalkan Balasan