Foto : Kepala BPS Kabupaten Jayapura, Marcus Tuange

Sentani, Klikjo.id- Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jayapura, mengerjakan kembali penyusunan publikasi buku Daerah Dalam Angka (DDA) atau Kabupaten Jayapura dalam angka tahun 2022.

Kepala BPS Kabupaten Jayapura, Marcus Tuange  ditemui di ruang kerjanya pada Rabu (16/3/2022), mengatakan, saat ini  Pihaknya sementara  melakukan  proses  penyusunan data dan program.

“Sebagian besar sudah menyerahkan data, dan teman-teman di BPS sudah memulai bekerja untuk menyusun sambil menunggu data lain dari OPD yang belum memasukan data,” ujar Marcus. 

Tuange menjelaskan, tim penyusun buku Jayapura Dalam Angka akan menggunakan data dan  program  kerja pada periode Januari – Desember tahun  lalu. Setiap tahun sudah diagendakan oleh BPS dan sudah diketahui masing-masing OPD. Deadline waktu publish pada Juli mendatang.Dia berharap  OPD sudah memasukan datanya sebelum batas waktu, sehingga proses penyusunan  sesuai waktu yang ditetapkan.

“Isi buku Jayapura Dalam Angka akan memuat semua data program kerja masing-masing OPD,” ujarnya lagi.Selain itu akan memuat grafik peningkatan dan penurunan jumlah penduduk, penambahan jumlah ruang kelas,  penambahan atau pengurangan guru, jumlah kelas dan bangunan sekolah, jumlah tenaga dokter, jumlah pasien di setiap pusat kesehatan masyarakat, jenis penyakit  penurunan jumlah para pedagang, pembeli, barang masuk dan keluar, jumlah manusia yang datang dan pergi menggunakan pesawat, jumlah angkutan taxi, penumpang, hingga jumlah orang yang sudah mati dalam satu tahun terakhir. 

“Data-data ini selain menjadi dokumen daerah, tetapi juga sebagai acuan bagi daerah untuk melaksanakan tugas pembangunan di semua bidang. Oleh sebab itu, diharapkan masing-masing OPD dengan segera bisa memasukan data yang sudah siap untuk dipublikasi,” katanya. 
Terpisah, Kepala  Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Jayapura, Parson Horota mengatakan, sudah menginformasikan ke OPD untuk segera menyerahkan data kepada BPS untuk dikelola menjadi satu data Kabupaten Jayapura.

Kata Parson, data dan dokumen ini sangat penting bagi setiap OPD secara khusus tetapi secara kebijakan Pemerintah Daerah juga akan berdampak ketika memutuskan segala sesuatu tanpa ada data yang akurat.

“Setelah dipublish, masing-masing dinas teknik dapat mengukur sampai dimana kemampuan kerja yang telah dilaksanakan selama setahun. Apakah ada dampak, atau peningkatan bahkan kekurangan yang terjadi dengan program kerja pelayanan kepada masyarakat. Tidak asal-asalan saja bekerja tanpa data yang akurat,” ungkapnya. (Arifin/*)