New Good Day Cafe.
Manado, KLIKJO.ID–Sejumlah pengusaha hiburan malam di Manado merasa terganggu dengan informasi yang menyudutkan sepihak dan sangat tendensius belakangan ini. Tudingan praktek maksiat dan pelanggaran protokol kesehatan yang viral di media sosial dinilai orderan pihak tertentu tanpa investigasi fakta di lokasi.
“Yang bilang maksiat, maksiat apanya. Apakah mereka lihat langsung? Buktinya apa? Jangan sampai cuma ngarang,” ujar Hendra salah satu pengelola hiburan malam, Kamis (5/5) di Manado saat dihubungi KLIKJO.ID
Hendra menjelaskan, ada yang tidak beres dengan pemberi informasi. Tudingan maksiat dan pelanggaran prokes kata dia, cuma ungkapan kepentingan pihak tertentu yang belum terpenuhi.
“Tudingan itu bukan fakta. Kami curiga ada keinginan pribadi yang tidak terpenuhi. Sehingga usaha hiburan malam dikocok seolah-olah menabrak aturan pemerintah,” ujar GM New Good Day Cafe ini.
Ia mengatakan, pengusaha hiburan malam saat ini turut membantu pemerintah menghidupi kebutuhan rumah tangga puluhan bahkan ratusan pekerja. Bukan melawan pemerintah. “Jadi tidak benar ada pelanggaran aturan,” tutur dia.
Sementara itu, Ketua PAMI Perjuangan Jeffrey Sorongan meminta semua pihak agar tidak serta merta menyudutkan pengusaha hiburan malam.
“Janganlah menakut-nakuti pengusaha dengan aturan. Pemerintah juga butuh pengusaha untuk bahu membahu membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat. Tidak perlu mengadu pengusaha dengan pemerintah pakai pasal-pasal peraturan,” imbau Sorongan.
Terpisah, tokoh pemuda Manado Verol Mawey meminta aparat kepolisian agar tidak terprovokasi desakan dan intimidasi pihak lain untuk menindak hiburan malam.
“Saya ini pengunjung setia hiburan malam di kompleks Marina Plaza. Tidak ada pelanggaran di sana. Jangan bikin isu karang-karang dan jangan bikin sibuk aparat,” ujar Mawey.
Ia menyebut New Good Day (NGD) Cafe, Marina Bay Cafe dan Atlantis Pub, selama ini normatif.
“Sama seperti semua hiburan malam di tempat lain. Aneh yang disorot cuma tiga tempat. Ini informasi tidak beres dan merugikan pengusaha. Tolong aparat tidak telan mentah-mentah tuduhan pihak tertentu. Jangan korbankan tenaga kerja hanya karena informasi kabur,” pungkas Mawey. (*)
Tinggalkan Balasan