FOTO : Tokoh Adat Papua Wilayah Tabi, Yanto Eluay, Ondofolo Kampung Sereh

SENTANI, klikjo.id- Tokoh Adat Papua dari Wilayah Tabi, Yanto Eluay tegas menolak aksi demo yang akan dilaksanakan pada  10 Mei 2022 mendatang, terlebih aksi demo tersebut dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi warga masyarakat yang tinggal di wilayah adat Tabi.

Dia menyerukan demo massa dari kelompok masyarakat yang menamakan diri sebagai Petisi Rakyat Papua (PRP) menolak atau mencabut Otonomi Khusus (Otsus) Papua Jilid II dan menolak rencana pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) di Papua.
 “Terkait imbauan  PRP akan melaksanakan aksi demo, menolak Otonomi Khusus atau Otsus Papua Jilid II dan penolakan pembentukan terhadap DOB di Papua, kami mengimbau  jangan dilakukan, supaya tidak menimbulkan ketidaknyamanan warga masyarakat di wilayah adat Tabi, khususnya di Kota Sentani dan Kota Jayapura,” tegas Ondofolo Kampung Sereh Yanto Eluay.

Eluay meminta masyarakat dan mahasiswa  tidak melakukan aksi penggalangan massa, karena berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

“Sebagai tokoh adat di wilayah Tabi dari Suku Sentani, berharap rencana aksi demo tersebut tidak terlaksana di wilayah adat kami, khususnya di Kota Sentani,” pinta Yanto Eluay ketika ditemui di Kota Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Jumat, 6 Mei 2022 malam.

Menurut Ondo Yanto sapaan akrabnya, aksi demo yang dilakukan dengan memobilisasi massa ini sudah pasti akan mengganggu kepentingan umum dan juga gangguan kamtibmas.

Tokoh kharismatik suku Sentani berharap  tokoh adat di wilayah Tabi, baik di wilayah Kota Jayapura mengimbau agar tidak ada aksi demo yang dilakukan di atas wilayah adat Tabi.

“Kami masyarakat adat Tabi mendukung Otonomi Khusus Papua Jilid 2 dan juga mendukung rencana pembentukan DOB di Papua,” pungkas Yanto Eluay yang juga Ketua Umum Presidium Putra Putri Pejuang Pepera (P5) Provinsi Papua.(Arifin)