Foto : Istimewa

TOMOHON, KLIKJO.ID–Bencana alam tanah longsor terjadi di kawasan perkebunan Kelurahan Rurukan, Kecamatan Tomohon Timur, Kota Tomohon, Sulawesi Utara pada Senin (10/10/2022) sekitar pukul 12.30 Wita.

Seorang petani yang sedang berteduh dalam gubuk di perkebunan sayur, bernama Magdalena Palit, (67), Warga Rurukan Kecamatan Tomohon Timur, Kota Tomohon, tewas setelah tertimbun longsor. Selain itu talud resting area juga jebol terseret dan tertimbun tanah.

Informasi yang dirangkum menyebutkan, dari pagi Magdalena sudah datang di kebun untuk bertani dilahan pertanian sayur. Pada tengah hari korban memilih berteduh di gubuk, karena hujan tak kunjung reda.

Diduga korban tertidur saat terjadi tanah longsor, sehingga tak bisa menghindar, korban terseret, hingga tertimbun tanah. Bahkan talud resting area di perkebunan itu jebol terseret tanah longsor.

Warga sekitar yang melihat dan mengetahui korban di tempat kejadian, langsung melapor kepada pemerintah desa dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tomohon sekitar pukul 13.30 WITA.

Pusdalops BPBD Kota Tomohon melakukan koordinasi dengan Basarnas,TNI/Polri, SatpolPP/Damkar Lurah dan camat, mendatangi lokasi kejadian dan langsung melakukan penggalian dan pencarian.

Selain tim SAR dan warga setempat, pencarian korban juga melibatkan alat berat dan mobil pemadam kebakaran untuk menyemprot tanah berlumpur.

Proses pencarian dan evakuasi berlangsung sekitar 9 Jam. Dan sekitar pukul 20.55 Wita korban akhirnya ditemukan dan di evakuasi sekitar pukul 21.15 Wita. Korban ditemukan tewas dan langsung di bawa ke RS. Anugerah.

Pencarian dan evakuasi korban tanah longsor melibatkan Tim Reaksi Cepat (TRC) dan Pusdalops PB BPBD Kota Tomohon, Basarnas Sulut, TNI, POLRI, SatPOLPP/Damkar Kota Tomohon, Dinas Kesehatan/Puskesmas Setempat, Lurah Rurukan, Camat Tomtim, Perangkat, Tagana, Disperkim (Penerangan) dan Keluarga Korban serta masyarakat sekitar.

Kepala Basarnas Manado Monce Brury berterima kasih kepada masyarakat yang ikut membantu melakukan pencarian hingga malam dan juga membantu melakukan evakuasi.

“Masyarakat pengguna jalan Rurukan agar berhati-hati di kompleks lokasi kejadian. Dan pemerintah setempat segera melarang warga melakukan aktivitas di lokasi kejadian sampai dilakukan pengamanan dan perbaikan,” ujarnya.(Wen/*)