MANADO,KLIKJO.ID- Masalah serius kembali terjadi di PT Bank SulutGo (BSG). Jika beberapa bulan lalu mencuat kasus skimming, teranyar kini soal dugaan kredit macet rarusan miliar rupiah oleh seorang oknum inisial TL alias Tom selaku debitur dengan memanfaatkan fasilitas Kredit Modal Kerja Stand by Loan Kontraktor (KMK-SL).
Mengemuka warkah bahwa Tom mengajukan permohonan kredit pada tahun 2019 untuk membiayai penyelesaian proyek konstruksi dari tiga perusahaan, masing-masing PT Sinar Karya Mega Persada (SKMP), PT Ericko Grant Dinarto (EGD) dan PT Sinar Terang Lestari (STL). Tak tanggung-tanggung pihak ‘Torang Pe Bank’ julukan PT BSG langsung menyikapi meski besaran nilai yang diajukan Tom tak sesuai dengan agunan.
Adalah EM alias Els inisial seorang karyawan PT BSG yang mengucurkan kredit. Kuat dugaan, Tom memperoleh pinjaman dengan nilai fantastis tersebut karena ia merupakan kerabat dekat Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey. Belakangan, debitur kesulitan mengembalikan pinjaman. Kredit macet pun terjadi.


Menurut Rolly Wenas, Ketua Harian DPP LSM Independen Nasionalis Anti Korupsi (Inakor) masalah tersebut merupakan praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Ia mengaku mengantongi data-data dugaan penyelewengan yang terjadi di PT BSG.
“Memang ada kredit macet di Bank SulutGo senilai Rp164.159.176.991,00 dan tunggakan bunga sebesar Rp26.593.786.00. Konon, pada tahun 2019, Direksi PT SKMP mengajukan pinjaman ke BSG. Rupanya di BSG ada fasilitas KMK-SL untuk kontraktor sebagai pembiayaan penyelesaian proyek,” tuturnya kepada sejumlah wartawan, Minggu (13/11/2022) di bilangan Tanjung Batu, Kecamatan Wanea, Manado.
Rolly menduga, kredit macet itu terjadi satu faktor antaranya karena PT BSG tidak memiliki perencanaan penyaluran kredit dan penanganan kredit bermasalah sesuai dengan ketentuan dan strategi yang telah ditetapkan.
“Kecurigaan saya ada konspirasi internal saat awal verifikasi pinjaman. Bagaimana mungkin BSG bisa beri fasilitas kredit dengan jumlah sangat besar. Bisa saja ada tindakan nekat di internal bank,” tandas pegiat anti korupsi vokal ini.
Lanjut Rolly, sesuai nformasi dan data yang dikantonginya, PT BSG tuk hindari risiko tidak terbayarnya kredit telah lakukan klaim asuransi ke PT Askrindo dengan timeline namun permintaan dokumen kelengkapan belum dapat dipenuhi PT BSG sampai batas waktu yang ditentukan tidak dapat melengkapi dokumen yang diminta sehingga klaim asuransi kredit tidak dapat di proses lebih lanjut/ditolak.
Olehnya, masalah ini ia berencana membawa ke aparat penegak hukum (APH) di Jakarta.
“Di situ himpunan dana publik. Saat ini masih dalam analisis kami untuk menentukan kasus ini apakah memenuhi unsur Tipikor atau kejahatan perbankan. Rencananya saya dan tim akan ke Jakarta,” kunci Rolly.
Sementara itu, upaya konfirmasi dilakukan wartawan media online Klikjo.id ke petinggi Kantor Cabang Utama PT BSG yang terletak di Pusat Kota Manado, Senin (14/11/2022) siang kemarin, tak membuahkan hasil.
“Atas perintah pak sek tak bisa masuk. Maaf saya hanya jalankan perintah,” ucap seorang sekuriti yang bertugas di lantai 3.(TIM)