Para pekerja disiksa dengan cara dipukul, disetrum, diikat jika tidak memenuhi target mendapatkan mangsa apa yang disebut penipuan online ‘jagal babi’. BBC menduga sindikat di Kamboja itu dijalankan pengusaha lokal, Kuong Li, yang memiliki bisnis kasino hingga perhotelan.
Menurut Rosa, ada kemungkinan jaringan ‘jagal babi’ di Kamboja juga ada di Myanmar karena bebas dari razia penegak hukum.
“Sindikat penipuan online itu sangat diuntungkan kalau perang saudara terus terjadi,” kata Rosa.
Rosa sengaja membuat akun IG @bebaskankami dalam satu bulan terakhir, untuk mencari perhatian dari warganet termasuk pihak berwenang.
Dalam sebuah video terakhir yang diunggah @bebaskankami, tampak belasan orang dalam satu ruangan dengan wajah putus asa. Mereka memohon kepada Presiden Jokowi, politisi dan tokoh berpengaruh di Indonesia, “tolong pulangkan kami”.(***)
Sumber : Kompas.com
Tinggalkan Balasan