Festival : Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus W. A. Maclarimboen, S.IK., M.H, bersama Pj Bupati Jayapura Triwarno Purnomo, S.STP., M.Si membuka festival colo sagu dengan mencelupkan sagu ke gelas kopi.(Foto: Ars)

JAYAPURA, klikjo.id –Polres Jayapura bersama Pemerintah Daerah serta generasi  muda menyelenggarakan Festival Colo Sagu  berlangsung di Jalan Bandara Sentani Kabupatn Jayapura, mulai Senin (26/06/2023)

Pembukaan festival diawali dengan mencelupkan sagu ke dalam teh atau kopi (Colo Sagu_red) menandai Festival Colo Sagu resmi dimulai. Festival berlangsung  3 hari 26, 27 dan 28 Juni 2023  diikuti 30 pelaku UMKM lokal, mama Papua penjual panganan khas sagu dan komunitas, serta  organisasi paguyuban di Kabupaten Jayapura. Juga dimeriahkan penyanyi Ona Hetharua serta penyanyi lokal Papua dan pemberian doorprize oleh panitia.

Hadir Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus W. A. Maclarimboen, S.IK., M.H, sebagai penggagas Festival,  Pj Bupati Jayapura Triwarno Purnomo, S.STP., M.Si., Tenaga Ahli Kementrian Sosial Dr. Drs  Benhur Tomi Mano, MM perwakilan Polda Papua, unsur Forkompimda, OPD Kabupaten Jayapura, serta tokoh – tokoh adat.

Kapolres Jayapura, AKBP Fredrickus W. A. Maclarimboen, S.IK., M.H., memohon maaf kepada  tamu undangan yang hadir dikegiatan Festival Colo Sagu, karena duduk di batang sagu. “Jadi mohon maaf, karena temanya tidak mengurangi derajat dan menghilangkan. Tapi, bagaimana pemanfaatan sagu itu semua mempunyai manfaat. Tentunya, itu yang mungkin kita dorong pada kesempatan kali ini untuk bergerak maju,” Ucapnya.

Kapolres menambahkan kegiatan ini merupakan rangkaian memperingati HUT Bhayangkara  ke-77 dengan tema, “Polri Presisi untuk Negeri, Pemilu Damai menuju Indonesia Maju”, yang punya korelasi juga dengan tema Festival Colo Sagu kali ini “Cerita Gotong Royong Membangun negeri”.

 “Kita mau pemilu lancar, aman, tinggal bagaimana kita, sudahkah kita berdamai dengan diri. Kita harus berdamai dengan sesama kita, berdamai dengan lingkungan kita, ada pesan juga yang ingin disampaikan, bahwa, pada kesempatan ini bukan hanya sekedar bicara makan sagu saja, tetapi bagaimana bicara budidaya pelestarian hutan dan pohon sagu,” ujarnya, sambil berharap kepada pemilik tanah, mari kita jaga hutan sagu itu. Tanah itu boleh berganti pemilik, tetapi jangan ganti dengan yang lain.

Sementara  Pj. Bupati Jayapura Triwarno Purnomo, S.STP., M.Si, mengungkapkan  merasa memiliki tanggung jawab banyak, kegiatan pemberdayaan yang sudah dibuat ini harus memberdayakan masyarakat dalam rangka pelestarian dusun sagu.

Ini bagian dari penghormatan, juga penghargaan kepada leluhur yang mewarisi tradisi ini terutama dalam hal pangan lokal.

“Kita punya pangan dengan bahan dasar sagu apapun itu, jadinya pangan itu kita makan dengan bahan dasar sagu. Itulah tradisi warisan leluhur yang harus kita hargai, kita hormati dan dalam konsep pemberdayaan itu dalam perubahan dan kemajuan itu adalah upaya-upaya partisipatif,” ungkapnya.(ARS)