Elly Engelbert Lasut (E2L) dan Michaela Elsiana Paruntu (MEP) Paslon Cagub Cawagub dari Partai Demokrat
MANADO,KLIKOJO.ID–Konstalasi politik nasional menjadi penentu dalam setiap kepentingan politik daerah,hal ini membuat harapan masyarakat daerah menjadi gamang terhadap keputusan politik yang rentan selalu berubah dalam hitungan detik.
Elly Engelbert Lasut (E2L) Calon Gubernur dari Partai Demokrat Sulawesi Utara (Sulut) terjebak dengan permainan petinggi partai Golkar di tingkat pusat,hal ini menambah spekulasi bahwa terpilihnya Ketum Golkar seakan merusak komitmen politik serta keinginan rakyat di daerah.
Betapa tidak E2L bersama Michaela Elsiana Paruntu (MEP) gencar melakukan sosialisasi di setiap sudut di Sulawesi Utara,apakah ini akan berakhir ?
Menurut Bendahara Demokrat Sulut Frangky Roger Mamesah (FRM),bahwa keputusan Partai Golkar (PG) dalam menarik dukungan adalah hal yang biasa,tak ada yang menarik dan tak perlu dijadikan opini publik.
“Kami tentu punya strategi,karena hal seperti ini sering terjadi,inilah seni berpolitik, kami pun terus diingatkan pimpinan partai untuk selalu santun dalam menghadapi situasi se genting apapun,”ucap Roger.
FRM pun sedikit berseloroh,bahwa Golkar adalah institusi partai yang harus dihormati,begitupun kadernya punya hak untuk mengambil keputusam secara pribadi.
“Silahkan Golkar menarik dukungan,tapi kami tetap akan terus bersama dengan calon wakil gubernur MEP untuk mendampingi E2L sebagai calon gubernur,karena kami siap maju tanpa dukungan Golkar,”tegas FRM.
Terpisah,sumber resmi Golkar Sulut yang menolak untuk ditulis namanya
menjelaskan, bahwa keputusan DPP Golkar untuk bergabung dengan Gerindra dan NasDem dalam helatan pencalonan Cagub dan Cawagub Sulut diluar nalar.
“Memang keputusan ini mengejutkan,tapi sebagai kader dan pengurus partai akan menjalankan sesuai arahan pimpinan, kami pun tidak akan menghalangi kerinduan masyarakat Sulut,karena masa depan Sulut ada ditangan rakyat,” tutup sumber.(roger)
Tinggalkan Balasan