Untuk tahap pertama, penanaman jagung dilakukan di lahan seluas empat hektare dan akan dikembangkan hingga 406 hektare sesuai target yang diberikan dan penanaman ini akan dilaksanakan di tiga kabupaten, yakni, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom dan Kabupaten Merauke.

Kombes Rontini menyebut, pemilihan Kampung Aib sebagai lokasi pertama penanaman jagung 1 juta hektare ini dilakukan karena lokasinya yang cocok untuk tanaman jagung, kakao dan cabai.

“Yang menarik perhatian kami di kampung Aib distrik Kemtuk Kabupaten Jayapura ini petaninya adalah Orang Asli Papua (OAP), ” Katanya
Kenapa kita pilih lokasi ini? “Karena lokasinya sudah dipetakan oleh Belanda sebagai lokasi pertanian khusus tanaman kakao, jagung, cabai dan beberapa komoditas lainnya. Artinya tanahnya subur jika ditanami tanaman ini,” jelasnya

Gerakan penanaman jagung serentak seluas 1 juta hektare ini merupakan kerja sama antara Polri dan Kementerian Pertanian Republik Indonesia untuk mendukung Swasembada Pangan yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.

“Harapan kami kepada masyarakat disini (Kampung Aib) bisa mendapatkan manfaat dari penanaman jagung ini tiga bulan kedepan. Mereka bisa panen dan jual hasilnya untuk membantu peningkatan ekonomi masyarakat,” tuturnya.

Perlu diketahui bersama saat ini kami juga sementara mengupayakan agar mendapatkan pembeli dengan harga yang layak ketika petani jagung di kampung Aib ini memanen jagung kedepannya sudah ada pembeli yang akan membeli hasil panen jagung.

“Selain kita membantu membuka lahan, kita bersama Pemerintah Daerah sementara mencari pembeli dengan harga yang layak. Saat ini harga jagung di Jayapura ini sekitar Rp3 ribu per kilogram, harapan kita bisa naik menjadi Rp5 ribu per kilogram supaya masyarakat ini bisa mendapat hasil yang maksimal,” imbuhnya.(ARS/**)

Sumber : Humas Polda Papua