Ditambahkan, sesuai hasil rapat zoom meeting pengurus PWI Sulut bersama 15 pengurus KSB, pada Jumat malam (28/2/2025) dengan tegas menolak Ketua Plt Sulut VL sesuai dgn SK dikeluarkan Ketua PWI Pusat Zumansyah Sedekang. SK Plt Ketua PWI Sulut itu abal-abal.

“Jabatan saya sebagai Ketua PWI Sulut berakhir 30 Maret 2026. Tunggu saja bila jabatan saya berakhir kita buat konferensi. Bagi teman teman siapa saja yang mau mencalonkan diri silahkan asalkan memenuhi persyaratan. Saya sdh tidak bisa mencalonkan diri lagi, sudah dua periode supaya fair bertarung dikonferensi nanti,” jelas Voucke yang juga  Wartawan Media Indonesia di Sulut.

Karena itu Voucke Lontaan menyatakan tidak habis pikir dengan tindakan VL. Apalagi VL tidak  kenal dgn Ketua PWI Pusat Zumansyah Sedekang hasil kongres luar biasa ilegal. Diduga  ia mencatut nama Bapak Gubernur Sulut Mayjen (purn) TNI Yulius Komaling  mengaku sebagai Ketua Tim Media Center YSK,.

Sekretaris PWI Sulut Merson Simbolon dan Bendahara PWI Sulut Feybe Lumanau mengatakan, PWI sebagai organisasi profesi tentunya selalu terus  menjaga kemitraan dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya.

“Tupoksi seorang wartawan melakukan kontrol sosial demi membangun dan mengsejahterakan rakyat Sulawesi Utara,” kata Merson lulusan Lemhanas angkatan 60.
Dikatakan,  Hampir 800-anggota PWI Sulut sekitar 80 persen sudah mengikuti program Dewa Pers Uji kompetensi Wartawan sebagai salah satu program kerja, agar dalam menjalankan tugas benar  profesional dan menjaga Marwah organisasi PWI. Para wartawan yang bernaung di PWI semuanya bekerja pada media massa yang jelas.(***)