
Lokasi Tambang Ratatotok (foto:ils)
Manado,KLIKJO.ID–Tragedi penembakan di tambang ilegal Ratatotok saat ini sudah memasuki hari ketiga,Polda Sulut gerak cepat proaktif. Melalui Ditreskrimsus dan Ditreskrimum melakukan penyelidikan tempat kejadian perkara (TKP) dan mengejar aktor intelektual kisruh.
Menarik dari sisi keselamatan anggota Polri,jelas ini langkah tepat untuk sebuah protap ,apalagi jelas warga membawa senjata tajam ,senjata angin,lengkap untuk mendekati polisi.
Menurut sumber pemerhati sosial Devi Kumaat,bahwa keselamatan anggota polisi pun saat ini menjadi pertaruhan,artinya jika menembak salah,dan jika tidak menembak pasti akan dibunuh oleh gerombolan anarkis.
“Polisi juga manusia,mereka berjaga untuk keselamatan dirinya,ketika terjadi keos dan tak terkendalikan,mereka pun secara manusiawi harus melakukan perlawanan,tentu ada protap yang harus dilakukan,agar bisa menembak,dan itu sudah dilakukan polisi,”ujar Kumaat.
Oleh karena itu,menurut sumber,hal ini dijadikan pelajaran untuk oknum polisi dan warga setempat.Lepas dari itu adalah tambang ilegal,semua sudah terjadi,jika warga pun lebih berakal sehat tentu lakukan solusi mediasi yang baik,begitu pun pihak kepolisian,harus lebih jelih dalam mengawal suatu tempat,agar peristiwa ini tidak terulang kembali.
“Nasi telah menjadi bubur,dan semua pihak yang melakukan pelanggaran harus di proses,baik itu warga maupun oknum.Tetapi semua ini punya nilai kebaikan,kebaikan tidak selalu datang dengan sukacita,pelajaran berharga ini menjadi tonggak untuk semua berjalan sesuai hukum di negara ini,”tutup sumber.
Diketahui,pada Senin dini hari (10/3/2025) warga Desa Basaan Kecamatan Ratatotok Fernando Tongkotow kena tembakan nyasar,yang diduga dilepaskan oleh oknum dan meninggal.(roger)
Tinggalkan Balasan