Sementara untuk pergerakan pesawat diperkirakan akan mengalami penurunan -200 persen  yakni 2.326 pesawat dibanding periode tahun lalu sejumlah 2.374 pesawat dengan rata-rata harian sebesar 106 pergerakan pesawat.

“Untuk memastikan kelancaran arus mudik hingga arus balik nanti, maka dibutuhkan kolaborasi lintas stakeholder Bandara Sentani sehingga masyarakat terlayani dengan baik, memberikan rasa aman dan nyaman ketika melakukan perjalanan, ” ujar Apip.

Prediksi puncak kepadatan arus berangkat terjadi pada H-3 lebaran yaitu pada Jumat 28 Maret 2025 dengan jumlah 7.492 penumpang.  Sedangkan puncak arus balik diperkirakan terjadi pada H+6 lebaran yaitu pada Senin 7 April 2025 dengan jumlah 7.745 penumpang.  Kegiatan pelaporan data pergerakan ini nantinya akan diperbarui setiap hari dan dapat dimonitor langsung di posko angkutan terpadu.

“Dengan adanya Posko Angkutan Lebaran ini, kami dapat melayani  penumpang dengan lebih baik,” kata Apip. Diharapkan arus angkutan udara selama periode Lebaran 2025 dapat berjalan dengan aman, tertib, dan lancar, ” Ucapnya.

Posko Terpadu Angkutan Udara diharapkan menjadi pusat koordinasi yang efektif dalam penyediaan informasi, pengawasan, serta penanganan kendala bagi penumpang, meningkatkan keamanan, kenyamanan dan keselamatan masyarakat pengguna jasa bandara Sentani. (ARS)