
SERIUS: Wakil Wali Kota Tomohon Sendy Gladys Adolfina Rumajar tengah mengikuti rakor pengendalian inflasi tahun 2025 yang dihelat Kemendagri RI, Senin (24/03/2025).
KLIKJO.ID, TOMOHON- Wakil Wali (Wawali) Kota Tomohon Sendy Gladys Adolfina Rumajar (SeGAR) SE MIKom mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2025 yang dihelat secara virtual melalui kanal YouTube resmi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia, Senin (24/03/2025), bertempat di Ruang Rapat Wakil Wali Kota Tomohon.

Rakor ini dipimpin langsung Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan diikuti seluruh kepada/wakil kepala daerah, kapolda, kapolres, pangdam, danrem, dandim, kajati, kajari, sekda, inspektur daerah, inspektur kodam, pimpinan wilayah dan cabang bulog, kadin, serta kepala perangkat daerah yang menangani sektor-sektor strategis dalam pengendalian inflasi.

Adapun tujuan dilaksanakan rakor guna membahas langkah konkret yang dapat diambil pemerintah daerah dalam upaya pengendalian inflasi tahun 2025.
Pada prinsipnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Tomohon akan mengambil langkah-langkah yang tepat dalam menjaga stabilitas harga dan ketahanan ekonomi guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Dalam mengikuti rakor, Wakil Wali Kota SeGAR didampingi Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Dra Lily Solang MM, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Ruddie Lengkong SSTP MAP, Kepala Dinas Pangan Novi Kainde serta Kepala Dinas Kominfo Novi Politon.

Sementara itu, dalam arahannya Mendagri Tito mengatakan, perkembangan pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada Triwulan IV tahun 2024 mengalami peningkatan yang pesat.
Indonesia, sebutnya berada di peringkat 41 dari 188 negara dengan nilai pertumbuhan ekonomi (y-o-y) 5,02 persen. Sedangkan di negara G20, Indonesia berada di peringkat 3 dari 24 negara, dan peringkat 5 dari 11 negara ASEAN.
Mengenai tingkat inflasi, ungkap Tito, per Februari 2025 Indonesia berada di peringkat 13 dari 186 negara, dengan nilai inflasi -0,09 persen (y-o-y). Di negara G20, Indonesia berada di peringkat 2 dari 24 negara, dan peringkat 3 dari 11 negara ASEAN.
Menurutnya, kondisi deflasi saat ini bukan karena inflasinya yang berkurang, tetapi daya beli masyarakat yang masih tinggi dan supply yang cukup. Inilah yang menyebabkan terjadinya penurunan inflasi, ditambah lagi adanya subsidi pemerintah pada sektor listrik.
Selanjutnya, Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, perkembangan harga cabai rawit pada minggu ketiga Maret 2025 terjadi kenaikan di 228 Kabupaten/Kota dan penurunan di 63 Kabupaten/Kota.
Kenaikan harga cabai rawit, ungkapnya, disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi dan hama patek di beberapa daerah.(REQ/*)
Tinggalkan Balasan