Kapolda Sulut Irjen.Pol.Roycke Langie

Manado,KLIKJO.ID–Sukses menangani kasus korupsi di Sulawesi Utara (Sulut),kini Polda Sulut diperhadapkan dengan isu sampah yang ingin mendeskriditkan profesionalisme polisi dalam memberantas korupsi.

Polda Sulut yang dinakhodai oleh Irjen Roycke Langie tak gentar,saat ini Direktorat Kriminal Khusus melalui Subdit Tipikor fokus terhadap masalah korupsi di Sulut.

Melalui juru bicara Kabid Humas Polda Sulut AKBP.Alamsyah Hasibuan menjelaskan bahwa dana hibah Polda digunakan tepat pada sasaran,yakni pengaman pilkada yang tersalur dalam semua kegiatan lapangan.

Pihak Polda berhasil menjamin keamanan dan ketertiban saat pilkada,semua berjalan dengan lancar.Dana hibah itu digelontorkan semuanya untuk menjamin berjalannya kantibmas pilkada di wilayah hukum Sulut,”ucapnya.

Mekanisme anggaran diurai dalam metode tahapan pilkada,baik dari awal sampai akhir semua terpenuhi dan merata untuk operasional.

Mulai dari tahapan awal seperti perencanaan, pendaftaran calon, kampanye, masa tenang hingga penghitungan suara dan pelantikan,serta pemgamanan calon kepala daerah,anggaran itulah yang dipakai,”jelas Hasibuan.

Terpisah tokoh masyarakat Sulut Johny Tambun dan Daniel Tumbelaka mensuport transparansi Polda Sulut,mereka pun menduga ada pihak yang ingin mengalihkan dan menyerang Polda Sulut,itu pun diakibatkan saat ini Tipikor Polda Sulut gencar mengusut kasus korupsi di daerah.

Ah,itu hanya isu sampah,profesionalisme Polda Sulut tak bisa diganjal,kami percaya akan langkah Kapolda Langie,ini ada pihak yang sengaja membuat demi menghambat penyelidikan kasus korupsi di Sulut,terus maju untuk penyidik tipikor,tak usah gundah,masyarakat Sulut ada bersama kalian,“tegas keduanya.

Diketahui saat ini Polda Sulut sedang menangani kasus dugaan korupsi dana hibah GMIM, Dana Hibah PMI Sulut,PD Pasar dan masih ada lainnya yang saat ini menunggu dan pada saatnya akan dipublikasi ke masyarakat.
(Roger)