Presiden juga menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan MBG yang dinilainya telah menunjukkan perkembangan positif. Ia menegaskan bahwa capaian ini merupakan bagian dari visi besar bangsa yang membutuhkan tekad, keberanian, dan semangat pantang menyerah.

“Ini adalah wujud dari cita-cita besar. Kita butuh tekad, keberanian, dan semangat untuk mewujudkannya. Kita akan buktikan kepada dunia bahwa Indonesia mampu melaksanakan program-program besar, mendasar, dan strategis yang dapat mengubah nasib bangsa,” tegas Presiden.

Selain Program MBG, Presiden Prabowo juga mengumumkan peluncuran program pembangunan 25 ribu gudang improvisasi dan gudang koperasi di 80 ribu desa. Program ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan pascapanen, terutama pembusukan hasil panen akibat keterlambatan distribusi.
“Saya gagas program kilat pembangunan gudang darurat yang terbuat dari bahan tahan lama selama 5–10 tahun. Sementara itu, pembangunan gudang permanen akan dilaksanakan secara bertahap di setiap desa,” paparnya.

Presiden  menekankan pentingnya infrastruktur pendukung distribusi hasil pertanian. Setiap koperasi desa nantinya akan dilengkapi dengan cold storage untuk menjaga kesegaran hasil panen serta truk logistik untuk mengangkut hasil pertanian dari desa ke kota.
“Setiap koperasi desa akan memiliki satu unit truk, total minimal 80 ribu truk. Dengan begitu, hasil panen bisa langsung didistribusikan ke penggilingan padi, Bulog, atau pasar, dan dari kota truk dapat membawa kebutuhan pokok ke desa,” tutur Presiden.(**)

Sumber : BPMI Setpres