Ia menyebut, Pemerintah Provinsi Sulut telah memperoleh hasil nyata melalui skema creative financing, khususnya pinjaman dari PT SMI, yang sebelumnya dijalankan oleh gubernur pendahulu.
“Strategi tersebut terbukti visioner, terutama saat pandemi ketika keterbatasan fiskal menjadi tantangan besar. Hasilnya, infrastruktur dapat dibangun lebih cepat tanpa membebani APBD secara berlebihan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Gubernur menyatakan akan melanjutkan kebijakan pembiayaan alternatif ini secara konsisten dan adaptif. Beberapa proyek yang tengah dikaji melalui KPBU antara lain pengembangan kawasan pariwisata prioritas, konektivitas antarwilayah, energi, ketenagalistrikan, serta infrastruktur dasar kawasan industri.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antarpemerintah dan kesiapan tata kelola proyek untuk memastikan keberhasilan implementasi KPBU.
Pemerintah Provinsi Sulut, katanya, menyambut baik forum ini sebagai langkah memperkuat ekosistem pembiayaan pembangunan yang inovatif, akuntabel, dan berdampak langsung pada masyarakat.
“Ke depan, kami berkomitmen mengembangkan portofolio proyek melalui skema pembiayaan alternatif demi mewujudkan visi Sulawesi Utara yang maju, sejahtera, dan berkelanjutan,” tutupnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Dirjen Perimbangan Keuangan, Bappenas, PT PII, PT SMI, serta kepala daerah dan pejabat dari seluruh Indonesia, baik secara luring maupun daring.(PRI)
Tinggalkan Balasan