
Foto : Bupati Jayapura, Dr. Yunus Wonda, S.H., M.H., didampingi Wakil Bupati Jayapura, Haris Richard S. Yocku, S.H., ditemui usai upacara Hari Lahir Pancasila di Lapangan Apel Kantor Bupati Jayapura, Gunung Merah, Sentani, Senin (2/6/2025) pagi. (Foto: ARS/Klikjo.id)
SENTANI, Klikjo.id — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura tengah mencari solusi atas polemik yang terus terjadi antara sopir taksi dan ojek konvensional dengan layanan transportasi daring seperti Maxim. Bupati Jayapura, Dr. Yunus Wonda, S.H., M.H., menegaskan pemerintah daerah akan fokus pada penataan lokasi operasional dan penyusunan regulasi yang adil guna menghindari konflik antarpengemudi.
“Pagi tadi saya bersama Wakil Bupati sudah membahas khusus terkait masalah yang terjadi di Bandara Sentani. Di sana terjadi gesekan antara sopir taksi konvensional dan sopir taksi online,” ujar Bupati Yunus Wonda kepada wartawan usai upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Senin (2/6/2025).
Menurutnya, kemajuan teknologi digital tidak dapat dihindari, termasuk dalam layanan transportasi. Oleh karena itu, pemerintah tidak akan melarang keberadaan taksi online, namun akan mengaturnya agar tidak tumpang tindih dengan layanan konvensional.
“Pemerintah tidak bisa melarang teknologi digital, tapi kami bisa mengatur. Misalnya, sopir taksi online harus memiliki lokasi parkir tersendiri dan tidak lagi menunggu penumpang di trotoar atau area yang menimbulkan konflik,” tegasnya.
Tinggalkan Balasan