Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas beberapa poin penting kerja sama, antara lain pengelolaan sampah, perlindungan hutan, serta peluang pendidikan bagi generasi muda Kabupaten Jayapura di Finlandia.
Yunus mengungkapkan keinginannya untuk mengirimkan pelajar dari Jayapura ke Finlandia pada tahun 2027, meski diakui masih terdapat hambatan akses dan persyaratan pendidikan. “Saya juga sampaikan bahwa ke depan, anak-anak kami mungkin bisa kami kirim ke Finlandia. Tapi akses dan prosesnya masih cukup menantang,” tuturnya.
Ia mencontohkan kerja sama serupa yang pernah dilakukan dengan Selandia Baru, di mana pelajar Papua bisa langsung dikirim untuk belajar di sana tanpa harus memenuhi standar TOEFL terlebih dahulu, karena pembelajaran bahasa dilakukan di negara tujuan.
Menurut Dubes Kaihilahti, Finlandia memiliki program beasiswa yang dibiayai oleh kampus, bukan dari pemerintah, sehingga memberi peluang lebih luas bagi pelajar asing. Bahkan, pelajar yang telah menyelesaikan studi masih bisa bekerja di Finlandia selama dua tahun sebelum kembali ke negara asal.
Di bidang lingkungan, Dubes Kaihilahti berbagi pengalaman tentang kesadaran masyarakat Finlandia dalam memilah sampah sejak dari rumah. “Masyarakat di sana sudah terbiasa memisahkan sampah organik, plastik, dan kering sebelum dibuang, sehingga sistem pengelolaan sampah menjadi lebih efisien dan berkelanjutan,” jelasnya seperti dikutip Bupati.
Di akhir pertemuan, Dubes Finlandia menyampaikan kesiapannya untuk menyambut kunjungan balasan dari Pemerintah Kabupaten Jayapura ke Kedutaan Besar Finlandia di Jakarta. (ARS)
Tinggalkan Balasan