Presentasi dipimpin  Gubernur Yulius, dengan pemaparan langsung dari Wali Kota Tomohon Caroll J.A. Senduk, S.H. serta Ketua Umum Panitia TIFF 2025 Vonny Pascoal-Pangemanan, menyampaikan rencana strategis, sejarah festival sejak 2008, hingga dampak transformatif yang telah diraih dalam 17 tahun pelaksanaannya.

Gubernur Yulius menegaskan bahwa TIFF bukan sekadar perayaan bunga, melainkan simbol kebangkitan ekonomi kreatif dan wajah baru pariwisata Sulut.
“TIFF 2025 adalah momentum sistematis kebangkitan pariwisata kita. Harus terintegrasi dengan agenda investasi seperti North Sulawesi Investment Forum (NSIF) dan Diplomatic Tour bersama Kemenlu dan Bank Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Victor Mailangkay menyoroti pentingnya kebermanfaatan festival bagi masyarakat kecil.
“Kami ingin manfaat TIFF terasa langsung ke pelaku UMKM. Karena itu, dukungan infrastruktur hingga promosi global jadi fokus Pemprov,” ungkapnya.

TIFF 2025 dirancang menarik 65.000 wisatawan secara fisik dan satu juta penonton digital, dengan rangkaian main event dan side event, termasuk parade kendaraan hias internasional dalam Tournament of Flowers.

Wali Kota Caroll Senduk menyebut TIFF sebagai panggung budaya dan diplomasi publik Sulut ke pentas dunia. Dukungan 15 kabupaten/kota se-Sulut menjadi bukti semangat kolektif memajukan sektor pariwisata yang berkelanjutan.

Gubernur Yulius juga menyampaikan pesan filosofis
“TIFF adalah ruang hidup budaya Minahasa dan bukti komitmen kita membangun peradaban harmonis dengan alam.”
TIFF 2025 bukan hanya milik Tomohon, melainkan ikon kebangkitan Sulawesi Utara di mata nasional dan dunia.(PRI/**)