Ia mengakui, hingga kini pelaksanaan MBG di Kabupaten Jayapura masih belum merata. “Zona MBG di Papua, khususnya Kabupaten Jayapura, masih tergolong merah. Artinya belum menjangkau semua wilayah,” ujarnya.

Menurut Haris, Satgas akan berperan langsung dalam pengawasan mulai dari penyediaan bahan makanan, dapur, hingga distribusi ke sekolah-sekolah maupun penerima manfaat lainnya. Pemkab bahkan berencana membangun dapur MBG di beberapa titik, yakni Waibu, Grime Nawa, dan Depapre.
“Tidak harus menunggu 3.000 anak baru dilayani. Kalau hanya 50 anak pun harus tetap kita layani, karena mereka adalah generasi kita,” jelasnya.
Selain untuk siswa PAUD hingga SMA, program MBG juga menyasar ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Haris menegaskan, Satgas akan turun langsung mengawal jika ada keluhan di lapangan.
“Kalau ada keterlambatan pengantaran, kualitas makanan tidak layak, bahkan basi, itu menjadi tugas utama Satgas untuk mengontrol dan menegur pelaksana,” tegasnya.
Haris juga berharap seluruh yayasan maupun pihak yang mengelola MBG dapat menjalankan tugas dengan sepenuh hati. “Mari kita layani anak-anak kita dengan sungguh-sungguh, karena ini untuk masa depan mereka sekaligus kemajuan daerah,” pungkasnya.(ARS)
Tinggalkan Balasan