Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menjelaskan, Presiden Prabowo telah mengunjungi empat negara: Jepang, Amerika Serikat, Kanada, dan Belanda. Lawatan tersebut berpusat pada kehadiran Indonesia dalam Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York.
“Dalam enam hari, Bapak Presiden berkunjung ke empat negara. Utamanya menghadiri sidang umum PBB ke-80, sekaligus memperkuat diplomasi dan kerja sama internasional,” kata Teddy dalam keterangannya, Sabtu (27/9/2025).
Investasi Besar dari Jepang
Di Jepang, Presiden Prabowo menghadiri Paviliun Indonesia di Expo Osaka 2025. Dari ajang tersebut, tercatat komitmen investasi sebesar USD 23,8 miliar atau sekitar Rp380 triliun, menurut laporan Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy.
Pidato di PBB Dapat Apresiasi Dunia
Dalam Sidang Majelis Umum PBB, Presiden Prabowo mendapat kehormatan sebagai pembicara ketiga setelah Brasil dan Amerika Serikat. Pidatonya dinilai berani, tegas, dan konkret oleh sejumlah pemimpin dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat, Perdana Menteri Kanada, hingga Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyampaikan apresiasi langsung melalui sambungan telepon.
Selain itu, Prabowo juga bertemu Presiden FIFA Gianni Infantino yang menegaskan dukungan terhadap pengembangan akademi sepak bola muda Indonesia.
Perjanjian Dagang dengan Kanada
Di Kanada, meski kunjungan berlangsung singkat, Presiden Prabowo berhasil menandatangani Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA). Melalui perjanjian ini, 90,5 persen tarif produk Indonesia resmi dihapus oleh Kanada.
“Ini sangat positif bagi peningkatan ekspor Indonesia,” kata Teddy.
Belanda Kembalikan 30 Ribu Artefak Indonesia
Kunjungan ke Belanda ditandai pertemuan dengan Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima di Istana Huis ten Bosch. Hasilnya, Belanda berkomitmen mengembalikan 30 ribu artefak, fosil, dan dokumen bersejarah milik Indonesia.
“Proses pengembalian sebenarnya sudah berlangsung lama, dan kini berhasil disepakati untuk segera direalisasikan,” ujar Teddy.
Dengan capaian investasi, perjanjian ekonomi, serta penguatan hubungan bilateral, lawatan Presiden Prabowo ini disebut menjadi tonggak penting dalam memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.(**)
Sumber : BPMI Setpres
Tinggalkan Balasan