“Berdasarkan rilis BPS Sulut, angka inflasi di Kabupaten Minahasa Selatan berhasil turun signifikan dari 2,62 persen pada Juli menjadi 0,24 persen di Agustus 2025, dan ini merupakan yang terendah di Sulawesi Utara,” ujar Bupati Wongkar dalam rapat paripurna DPRD Minsel, Senin (29/9/2025).
Ia menjelaskan, langkah strategis yang ditempuh Pemkab Minahasa Selatan antara lain pelaksanaan Gerakan Pangan Murah, stabilisasi pasokan dan harga pangan, pemantauan serta sidak pasar bersama Forkopimda, program “Marijo Batanam”, serta pemberian bantuan di bidang pertanian dan pangan.
Bupati menambahkan, penurunan inflasi berdampak positif bagi masyarakat karena harga barang lebih stabil, daya beli terjaga, serta menciptakan iklim investasi yang lebih pasti.
“Ini adalah hasil nyata dari kebijakan dan program yang langsung dirasakan masyarakat. Tentu kita patut bersyukur, karena upaya bersama ini memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi daerah,” tegasnya.
Menurut BPS Sulut, kelompok pengeluaran yang mendorong inflasi antara lain makanan, minuman, dan tembakau; perumahan, listrik, serta bahan bakar rumah tangga; dan kesehatan. Adapun komoditas penyumbang inflasi terbesar di Agustus 2025 yakni beras, bawang merah, emas perhiasan, biaya perguruan tinggi, dan ikan tude.
Sementara itu, inflasi tertahan oleh turunnya harga daging babi, cabai rawit, tomat, kangkung, serta tarif angkutan udara.(WEN/**)
Sumber : Gy Diskominfo Minsel
Tinggalkan Balasan