Menurutnya, berkat reformasi tersebut, kelangkaan pupuk kini tak lagi terdengar di lapangan. Berdasarkan hasil kunjungan ke tujuh hingga delapan provinsi dalam dua minggu terakhir, para petani menyampaikan rasa terima kasih karena distribusi pupuk kini lancar dan harga lebih terjangkau.
“Luar biasa dukungan Presiden Prabowo. Ada regulasi Inpres sektor pangan yang kami bongkar. Dulu teriakannya petani sama: pupuk kurang, pupuk langka, pupuk mahal. Sekarang alhamdulillah, pupuk sudah diterima dengan baik,” tambahnya.
Selain penyederhanaan distribusi pupuk, pemerintah juga tengah melaksanakan program perbaikan jaringan irigasi pertanian secara besar-besaran melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi, serta Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi untuk Mendukung Swasembada Pangan.
Perbaikan irigasi seluas dua juta hektare dilakukan secara terintegrasi, tanpa sekat administratif antarprovinsi maupun kabupaten. Langkah ini disertai dengan program akselerasi alat dan mesin pertanian (alsintan), perluasan lahan produktif, serta peningkatan kapasitas petani di berbagai daerah.
“Alat mesin pertanian, optimasi lahan, dan cetak sawah kita lakukan akselerasi. Mimpi besar kita: Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” tutup Amran.(**)
Sumber :BPMI Setpres
Tinggalkan Balasan