Selain itu, Gubernur Fakhiri juga menyoroti pentingnya menjaga dan memanfaatkan seluruh venue olahraga peninggalan PON XX sebagai pusat pembinaan atlet.
“Papua dikenal lewat olahraga — dari sepak bola, tinju, atletik, hingga dayung. Dunia mengenal Papua karena olahraga. Maka, stadion dan fasilitas ini harus dijaga serta dimanfaatkan sebagai kebanggaan bersama,” jelasnya.
Terkait masih adanya venue olahraga yang belum digunakan secara optimal, Gubernur menegaskan bahwa seluruh fasilitas tersebut harus dimanfaatkan untuk pembinaan dan pelatihan atlet muda di berbagai cabang olahraga.
“Semua venue harus dimanfaatkan. Tidak boleh ada yang dibiarkan kosong. Kita gunakan untuk membina atlet muda agar Papua tetap menjadi rumah prestasi,” ucapnya tegas.
Fakhiri juga berpesan bahwa olahraga harus menjadi media persatuan dan simbol kasih bagi masyarakat Papua.
“Kami ingin olahraga menjadi jalan bagi anak muda Papua untuk berkembang, berprestasi, dan membawa nama daerah. Papua harus bangkit lewat semangat olahraga dan kasih,” pungkasnya.
Pertandingan antara Persipura Jayapura dan Persiba Balikpapan yang berakhir dengan skor 1–0 untuk kemenangan Persipura menjadi momentum kebangkitan olahraga di Papua.
“Papua tidak hanya punya semangat juang, tapi juga bahasa kasih yang mempersatukan lewat olahraga,” tutup Gubernur Fakhiri.(ARS)
Tinggalkan Balasan