Ia menegaskan, meskipun kegiatan ini bersifat seremonial, namun makna dan pesan yang terkandung dalam setiap kata pada batu peradaban tersebut harus direnungkan bersama.

“Seratus tahun ini sudah berlalu. Sekarang kita harus bertanya: seratus tahun ke depan, apa yang akan kita buat? Mari kita renungkan demi generasi muda Papua,” katanya.

Lebih lanjut, Bupati Yunus mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Jayapura untuk menjadikan peringatan ini sebagai momentum refleksi iman dan pembaruan diri.

“Pemerintah bisa membangun infrastruktur dan fasilitas, tetapi yang bisa mengubah karakter dan kehidupan orang Papua hanyalah Injil. Karena perubahan sejati datang dari dalam diri orang Papua sendiri, melalui peradaban yang berlandaskan iman,” tegasnya.

Menutup sambutannya, Bupati Yunus mengingatkan pentingnya tema perayaan “Papua Memberkati Bangsa-Bangsa” agar menjadi pegangan dalam kehidupan bersama.

“Sebelum kita menginjili bangsa lain, kita harus menginjili diri sendiri. Hilangkan perbedaan, hentikan permusuhan, dan bangun kekompakan dalam iman. Mari kita wujudkan Papua yang damai dalam Injil agar Kabupaten Jayapura terus maju dengan aman dan nyaman,” pungkasnya.(ARS)