Bupati Yunus menekankan, persatuan dan rekonsiliasi antarwarga Papua menjadi kunci untuk mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan bersama. Ajakan tersebut ia tujukan kepada seluruh masyarakat dan pemimpin di wilayah Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan, agar bekerja dengan hati untuk kemajuan daerah dan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain.

Sementara itu, Ketua Panitia Peringatan Satu Abad Nubuatan IS Kijne, Pdt. Yulianus Kwano, dalam laporannya menyampaikan bahwa total dana yang digunakan untuk menyukseskan kegiatan tersebut mencapai Rp188.676.000,00.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Jayapura yang telah memberikan dukungan penuh, serta semua pihak dan simpatisan yang telah membantu hingga kegiatan besar ini dapat terlaksana dengan baik,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada tokoh adat, gereja, dan LSM yang turut berperan aktif dalam menyukseskan kegiatan tersebut.

“Ini adalah wujud kebersamaan dalam iman, sehingga ibadah syukur peringatan Satu Abad Nubuatan IS Kijne dapat terlaksana hari ini,” tambahnya.

Ibadah syukur tersebut dipimpin oleh Pdt. Usman Kobak, S.Th., M.A., dengan tema besar “Papua Bangkit Memberkati Bangsa-bangsa.” Tema ini diambil dari kalimat nubuatan IS Kijne: “Bangsa ini akan bangkit dan memimpin dirinya sendiri.”

Sebelum acara puncak, panitia juga menggelar seminar rohani pada 22–23 Oktober di Gereja Bethel Indonesia (GBI) Kesucian Ibu, Distrik Kemtuk Gresi, serta Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) selama dua hari, 23–24 Oktober, di lokasi yang sama, Lapangan Mandala Genyem Kota.(ARS)