Presiden Prabowo mengapresiasi terlaksananya proyek strategis. Ia menegaskan pentingnya menjaga kepercayaan para investor yang menanamkan modalnya di Indonesia.
“Kehormatan kita adalah mitra siapapun. Apalagi mitra dari luar datang ke kita, membawa investasi yang mereka cari dengan susah payah puluhan tahun. Mereka percaya pada kita. Di sini mereka beri manfaat kepada kita, dan kita harus amankan,” ujar Presiden.
Sementara itu, Menteri Investasi sekaligus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melaporkan bahwa proyek LCI memiliki nilai investasi mencapai USD 3,9 miliar atau sekitar Rp62,4 triliun. Nilai ini menjadikannya sebagai salah satu investasi petrokimia terbesar di Asia Tenggara.
“Dengan pabrik ini, kita tidak lagi mengimpor besar-besaran seperti tahun-tahun sebelumnya. Sekitar 70 persen produksinya akan menjadi substitusi impor dan 30 persen untuk ekspor. Nilai penjualan per tahun diperkirakan mencapai 2 miliar dolar AS,” jelas Bahlil.
Pabrik LCI memproses bahan baku naphta menjadi berbagai produk hulu dan hilir petrokimia yang digunakan untuk pembuatan botol plastik, kabel, hingga bumper mobil. Keberadaan pabrik ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan industri hilir, memperkuat neraca perdagangan, serta memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar.(**)
Sumber : BPMI Setpres

Tinggalkan Balasan