Sosialisasi dilakukan melalui media massa, pertemuan dengan pemangku kepentingan, serta kunjungan ke sekolah-sekolah.

Menurutnya, tantangan terbesar adalah sulitnya memprediksi kapan dan di mana kekerasan bisa terjadi.

Karena itu, mempersempit peluang terjadinya kekerasan menjadi langkah utama yang harus dilakukan.

“Pengawasan orang tua sangat penting dalam mencegah kekerasan terhadap anak. Komunikasi yang baik membantu anak memahami potensi ancaman, dan orang tua harus tahu dengan siapa dan di mana anak beraktivitas,” jelasnya.

Tokoh agama dan tokoh masyarakat juga memiliki peran strategis dalam memberi bimbingan dan penguatan karakter bagi warga dan jemaat.

“Warga yang taat beribadah biasanya lebih terhindar dari perilaku kekerasan. Tokoh agama dan masyarakat mengenal baik karakter warga mereka, sehingga perannya sangat penting,” kata Schouten.