Wakil Bupati Jayapura Haris Richard Yocku mengapresiasi pelaksanaan Binkom yang dinilainya sangat relevan, terutama menjelang bulan Desember yang kerap menjadi periode meningkatnya potensi konflik sosial.
“Materi dari para narasumber diharapkan dapat dipahami dan diterapkan oleh peserta di lingkungan masing-masing, sehingga dapat menekan potensi konflik sosial,” ujarnya.
Haris menegaskan bahwa konflik sosial tidak hanya merugikan masyarakat secara individu, tetapi juga berdampak luas terhadap kerusakan fasilitas umum, stabilitas wilayah, hingga terhambatnya pembangunan. Karena itu, pemahaman mengenai bahaya konflik harus ditanamkan sejak dini.
Ia juga mengingatkan peserta dan masyarakat agar bijak dalam menggunakan media sosial, terlebih terkait penyebaran hoaks atau pengunggahan ulang konten konflik lama yang dapat memicu keresahan baru.
“Gunakan media sosial untuk hal-hal positif. Jangan menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya karena bisa memicu konflik,” tegasnya.
Sementara itu, Kasdim 1701/Jayapura Letkol Arm Mustafa Lara menuturkan bahwa kegiatan Binkom merupakan bentuk komitmen TNI bersama masyarakat dalam menjaga keamanan dan stabilitas wilayah di tengah dinamika sosial yang terus berkembang.
“Konflik sosial adalah ancaman serius yang dapat menghambat pembangunan dan merusak harmoni masyarakat. Pencegahannya harus dilakukan secara kolaboratif dan terukur,” ungkapnya.
Ia menambahkan, Binkom juga mendorong penguatan deteksi dini, cegah dini, serta peningkatan komunikasi lintas sektor, termasuk koordinasi dengan pemerintah daerah, tokoh adat, tokoh agama, hingga organisasi masyarakat.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap sinergi antara TNI-Polri, pemerintah daerah, dan seluruh komponen masyarakat semakin solid. Peserta diharapkan memiliki kepekaan dan kemampuan untuk berperan aktif menjaga stabilitas wilayah,” tutupnya.(ARS)

Tinggalkan Balasan