
Foto : Ilustrasi
MINSEL, Klikjo.id –Mengantisipasi penyebaran penyakit Demam Berdarah DB, Bupati Minahasa Selatan (Minsel) Frangky Donny Wogkar, SH menginstruksikan instansi terkait dalam hal ini Dinas Kesehatan untuk melakukan pencegahan di wilayah yang dianggap rawan.
Kepala Dinas Kesehatan melalui Kabid P2PL mengungkapkan, sejak ada kasus DBD, Dinkes sudah turun ke wilayah-wilayah yang dianggap rawan. Selain melakukan survey dan pendataan, juga sosialisasi pencegahan dengan Menguras, menimbun, menutup dan menggunakan ABT dan anti nyamuk (3Mplus).
Untuk melakukan fogging memang ada mekanisme dimana harus ada laporan awal dari instansi terkait dalam hal ini Puskesmas atau Rumah Sakit. Setelah itu Tim Dinkes akan turun melakukan survey. Masyarakat diminta mengambil tindakan khusus untuk mengendalikan dan menghindari gigitan nyamuk. Cara terbaik mengendalikan nyamuk “Aedes aegypti” dengan menyingkirkan habitatnya mengosongkan wadah air terbuka sehingga nyamuk tidak dapat bertelur di dalam wadah-wadah terbuka tersebut.
“Untuk mencegah gigitan nyamuk, dapat memakai pakaian yang menutup kulit, juga dapat menggunakan anti nyamuk, juga dapat menggunakan kelambu saat beristirahat.
“Masyarakat diminta untuk melakukan pola hidup sehat dan bersih serta melakukan 3 M Plus,” ujar Kadis Kesehatan melalui Kadis Kominfo, Tusrianto Rumengan, SSTP.
Menurutnya, fogging sendiri bukan penanganan dan pencegahan utama, karena tindakan fogging hasilnya tidak signifikan, bahkan akan membuat nyamuk resisten (kebal dan tidak mati karena fogging), serta dapat mencemari lingkungan. Selain itu fogging memang membunuh nyamuk dewasa tetapi tidak berpengaruh pada jentik nyamuk yang menjadi sumber masalah utama.(WEN/**)
Tinggalkan Balasan