Gambar Foto Ilustrasi Oknum yg Di ikat

Manado,KLIKJO.ID–Gembong kriminal yang beredar di wilayah tambang liar di Ratatotok sangat meresahkan warga,selama setahun ini sudah banyak terjadi pencurian.Modus mendatangi camp tambang dan langsung mencuri barang seperti karbon dan emas utuh.

Memang tak bisa dipungkiri jika tambang ilegal menjadi dalil oleh beberapa oknum gembong untuk melakukan aksinya.

“Mereka tahu itu tambang ilegal,jadi seenaknya masuk dan mengambil rampasan,dari segi etika penambang itu melanggar,oleh karena itu para gembong itu memakai hukum rimba dalam melakukan aksinya,”ujar sumber Devi Kumaat pengamat sosial Sulawesi Utara.

Padahal tambah sumber,walaupun berada dalam wilayah tambang ilegal bukan berarti harus melakukan pencurian dengan senjata lengkap ,parang dan senjata angin.

“Walaupun tambang itu ilegal,harusnya mereka ada etika,karbon itu dibeli oleh pengusaha bukan dicuri,jangan berdalil ilegal dengan melakukan tindakan anarkis,jadi beginilah jadinya,semua pihak jadi salah kaprah,”cetus sumber.

Lebih parah lagi,menurut sumber,pada waktu yang lalu anggota polisi pernah diikat oleh para gembong di pohon,seakan menunjukan kekuatan di wilayahnya bahwa mereka mampu melawan aparat.

“Ketika ada unsur kekerasan kepada mereka para gembong kriminal,diputar seakan polisi main hakim sendiri,para gembong ini pintar mengelabui opini masyarakat.Tapi giliran polisi mengambil langkah defensiv dengan melakukan protap yang sesunggunya,malah di hasut bahwa polisi tidak profesional,”ujarnya.

Oleh karena itu masyarakat Sulut harus melihat ini secara objektif,dan merujuk pada beberapa sumber,bahwa kejahatan pencurian dengan membawa senjata angin dan parang itu tidak benar.

“Semua harus di proses,baik hukum pidana maupun etika dalam organisasi kepolisian,karena pengungkapan fakta harus melihat penyebab dan asal muasal masalah tersebut,walaupun tidak lepas dari wilayah ilegal,”tegas sumber.(roger)