Foto: Kabid Bencana Alam BPBD Kabupaten Jayapura, Gustaf
Sentani, Klikjo.id- Proses pekerjaan dan rehab rumah terdampak bencana banjir bandang dan luapan air Danau Sentani pada empat segmen di Kabupaten Jayapura, harus selesai akhir April 2022 nanti.
Hal ini ditegaskan Kepala Bidang (Kabid) Bencana Alam, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jayapura, Gustaf, saat ditemui wartawan di Kampung Kanda usai monitoring pekerjaan rehab rumah di Distrik Waibhu, pada Kamis (10/3/2022).
Menurutnya proyek ini dikerjakan pengusaha lokal maupun penerima manfaat, sesuai kontrak kerja, pekerjaan mulai November 2021 hingga April 2022. “Batas akhir pekerjaan April nanti, dan itu sesuai kontrak kerja bersama,” ujarnya.
Dia menambahkan, pekerjaan rumah di Distrik Waibhu berjumlah 97 unit dan pekerjaan sekitar 50 persen. Demikian juga proyek yang ditangani pengusaha lokal, sebagian sudah dalam tahap finishing. Sementara yang ditangani penerima manfaat sebagian besar belum dikerjakan.
Namun pihak ketiga atau penyedia bahan bangunan, kesulitan bekerjasama dengan penerima manfaat. Kendalanya bahan sudah disiapkan, namun sebagian penerima manfaat belum ada progres pekerjaan, disisi lain pihak ketiga harus membuat laporan kinerja.
“Kami mengajak penerima manfaat segera mengerjakan pembangunan dan rehab rumah, tim monitoring BPBD dan inspektorat setiap saat turun lapangan untuk memantau dan mengambil data semua proses pembangunan dan rehab rumah yang dikerjakan,” tegasnya.
Apalagi menurut Gustaf, keinginan penerima manfaat sudah diikuti dengan memberikan pekerjaan tersebut, hanya saja dalam proses pelaporan akan kesulitan karena bentuk fisik belum dikerjakan. “Sekali lagi mohon kerjasama yang baik dari penerima manfaat untuk menyelesaikan pekerjaan dengan waktu yang tersisa saat ini,” tegasnya.
Salah satu pengusaha lokal di Distrik Waibhu, Paulus Eritetena, yang mengerjakan satu paket pekerjaan ( 9 unit rumah) di Kampung Kanda mengatakan, sudah menyelesaikan pekerjaan pada Februari 2022.
Dimana 9 unit rumah yang dikerjakan, 4 unit rehab dan 5 rekontruksi atau bangun baru ditambah dengan satu unit Mandi Cuci Kakus (MCK) umum di Kampung Kanda.
“Sebagai pengusaha lokal, bonus bangunan yang dibangun diluar daftar kerja merupakan sumbangan pribadi untuk masyarakat,” ujarnya. (Arifin/*)
Tinggalkan Balasan