Jayapura, KLIKJO.ID- Tentara Nasional Indonesia (TN), Satgas Pamtas RI – PNG Yonif 711/RKS, berhasil mengamankan ganja kering 1 ons di Jalan Trans Jayapura – Wamena Kabupaten Keerom, pada Sabtu (24/9/2022) mulai pukul 19.00 WIT.

Barang haram jenis psikotropika diduga milik DM dan MM, diamankan  saat menggelar sweeping di jalan Trans Jayapura – Wamena.

Informasi yang dirangkum menyebutkan saat itu Satgas Yonif 711/RKS melakukan  sweeping dan pemeriksaan terhadap mobil dan sepeda motor yang melintas di jalur tersebut.

Menurut Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif 711/RKS Letkol Inf Mutakbir, penangkapan kedua pelaku pembawa ganja berawal saat personel Pos KM 76 dipimpin Letda Inf Ubaid, menggelar Sweeping malam hari sekitar pukul 19.00 Wit. 

Saat itu petugas  memberhentikan sepeda motor   yang digunakan DM dan MM, setelah diperiksa ditemukan ganja kering dalam tas terbungkus plastik dengan berat sekitar 1 ons.

‘Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh anggota Pos KM 76 ditemukan barang bukti lain berupa 1 motor Yamaha soul (tanpa surat-surat) dan surat-surat pribadi milik pelaku. 

Saat ini pelaku beserta barang bukti telah diserahkan ke pihak Polres Keerom untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” jelas Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif 711/Rks Letkol Inf Mutakbir di Jayapura.

Dansatgas menegaskan  Kegiatan Sweeping ini dilakukan untuk mencegah peredaran barang terlarang yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Sebagai pasukan pengamanan perbatasan akan terus mencegah peredaran barang terlarang terutama di wilayah perbatasan, agar generasi muda Papua tidak terjerumus ke dalam jerat Narkoba yang dapat merusak masa depannya.

Terpisah, Danrem 172/PWY Brigjen TNI J.O Sembiring selaku Dankolakops  mengapresiasi prajurit Yonif 711/RKS yang berhasil mengamankan barang terlarang di wilayahnya. 

“Terus gelar sweeping dan upaya  mencegah peredaran barang terlarang. Tidak peduli ganja yang dia bawa itu sedikit tetapi dari sedikit itu bisa membuat penggunanya menjadi ketagihan. Jika ketagihan pasti akan menggunakan segala cara untuk mendapatkannya. Hal ini tentunya akan merusak generasi,” ujar Danrem. 

Danrem berpesan agar Satgas di wilayah turut melibatkan tokoh agama dan tokoh adat dalam setiap kegiatan sehingga terjalin kemanunggalan TNI-Rakyat.(Arifin)