Foto : Korban disemayamkan sementara di Jayapura.

PAPUA, KLIKJO.ID--Anak Baru Gede alias ABG bernama Putra  A Haruna, (17), Warga asal Desa Tangari, Kecamatan Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Sulut), menjadi korban pembunuhan oleh rekannya sendiri berinisial SP alias Ian (20-an) asal Toraja, Sulsel.

Korban yang masih tercatat sebagai siswa SMA, tewas setelah diduga  ditikam berulang kali oleh pelaku Ian dan mengalami luka tusuk dan robek di sekujur  tubuhnya. Peristiwa itu terjadi Minggu (12/2/2023) sekitar pukul 00.10 WIT,  di jalan Bandara, Kampung Beskem, Distrik Sarmi Kota, Kabupaten Sarmi, Papua.

Informasi yang dirangkum menyebutkan, sebelumnya korban dan pelaku Ian sempat “pesta” Minuman Keras (Miras) bersama di Kelapa Satu, tepatnya halaman ruko rumah bernyanyi.

Korban selanjutnya mengajak pelaku jalan-jalan menggunakan motor Honda Beat 125 cc  putih. Posisi pelaku membonceng korban. Beberapa menit kemudian pelaku memutar sepeda motor  bermaksud  kembali ke Kelapa Satu, saat dalam perjalanan pulang pelaku berhenti di depan bandara. 

Selanjutnya tanpa alasan jelas pelaku mengajak korban untuk berkelahi, korban sempat menarik baju pelaku dan pelaku kemudian mengambil pisau yang berada dalam jok motor miliknya. 

Melihat ada pisau yang di simpan pelaku membuat korban lari dan berteriak minta tolong kepada warga yang kebetulan melintas dengan sepeda motor yang berusaha dihentikan  korban.

Karena tersangka terus mengejar, Korban lari  masuk ke halaman rumah warga di depan Bandara Mararena dan korban terjatuh. Melihat korban jatuh terlentang tak berdaya, pelaku langsung menganiaya dengan cara menusuk secara berulang kali dan mendarat di tubuh korban.

Teriakan ‘om tolong saya” tak membuat tersangka berhenti melakukan penganiayaan. Bahkan salah satu warga  terbangun dan sempat mengintip dari jendela kamar melihat korban di tikam berkali-kali oleh pelaku, langsung teriak dengan suara keras “woiiii” barulah  pelaku kaget dan berlari meninggalkan korban.

Warga selanjutnya melaporkan kasus tersebut ke Polsek Sarmi. Dan sekitar Pukul 03.30 Wit, sejumlah anggota Polsek Sarmi mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP)  dan  membawa korban ke rumah sakit, namun korba sudah meregang nyawa denganb7 luka tusuk dan 10 luka gores.

Kapolsek Sarmi Ipda Suratno membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya tersangka sudah diamankan di ruang tahanan setelah menyerahkan diri.

“Tersangka sudah diamankan, Korban sendiri, tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia oleh pihak medis akibat tusukan. Korban mengalami 7 (tujuh) luka tusuk dan 10 luka gores  akibat senjata tajam,” tegas Kapolsek Sarmi.

Ditempat terpisah, Kasat Reskrim Polres Sarmi AKP Fransiskus Taborat mengungkapkan bahwa anggotanya telah menangani kasus tersebut.

“kami telah berkoordinasi dengan Kapolsek Sarmi untuk melimpahkan kasus ini ke polres Sarmi melalui Sat Reskrim, dan kami juga telah berkoordinasi dengan Kapolsek Sarmi untuk mengarahkan keluarga korban guna membuat laporan resmi berupa laporan polisi untuk proses hukum lebih lanjut,” Jelas kasat reskrim.

Kerukunan Keluarga Kawanua (K-3) Urus Kepulangan Jenazah Korban ke Manado.

Foto : Korban Disemayamkan sementara di rumah Penjabat (PJ) ketua K3 Jayapura 

Penjabat (PJ) Ketua Kerukunan Keluarga  Kawanua (K-3) Kabupaten Jayapura  mengatakan turut prihatin dan  berduka cita atas meninggalnya korban, setelah mendapat informasi pada Minggu (12/2/2023) sore bahwa, ada jenazah yang akan dikirim ke Manado tapi tidak ada tempat untuk disemayamkan sementara. 

Pengurus K3 langsung  inisiatif semayamkan di rumah PJ ketua K3 Jayapura, sementara menunggu jam penerbangan dengan menggunakan pesawat dari bandara Sentani  menuju bandara Sam Ratulangi Manado, selanjutnya akan dibawa ke kampung halaman Desa Tangari Minahasa Utara. 

“Saya bersyukur karena sudah tiba dengan selamat Saya menyediakan tempat rumah saya untuk transit sementara, kemudian Ada keluhan dari Keluarga dimana kekurangan untuk pembayaran Peti karantina, Saya iklas bantu Keluarga dan menangung biaya Peti karantina”, kata Bukanaung. 

Ditambahkan,  selaku pengurus K3 Kabupaten Jayapura sudah berkoordinasi dengan  Keluarga terkait proses penangan dan meminta kepada aparat  pelaku diproses sesuai aturan dan ditindak seadil-adilnya dan seberat-beratnya.

Sementara Jemmy Mamahit selaku keluarga, paman atau om korban mengatakan sudah membuat laporan ke pihak kepolisian, dan Selasa (14/2/2023) akan cek kelanjutan proses hukum, karena korban dibunuh secara sadis dengan luka tusukan.

“Kami seluruh keluarga dan warga Kawanua yang ada di sarmi mengucapkan banyak terima kasih pada Pengurus K3 Kabupaten Jayapura, Pak Ruddy Bukanaung yang sudah memfasilitasi kediamannya  sebagai transit bahkan menangung biaya Peti karantina,” ujarnya.(Ars)