Foto : Ketua DPRD Kabupaten Jayapura menyerahkan Dokumen Ranperda kepada PJ. Bupati Triwarno Purnomo.
SENTANI, KLIKJO.ID–Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jayapura menyetujui empat Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (Perda), melalui rapat Paripurna I masa sidang tentang Raperda Non APBD Tahun 2023, digelar diruang rapat utama, pada Selasa (4/4/2023).
Perda yang diparipurnakan, salah aatu Perda tentang Perubahan Nama Distrik Sentani Barat Jadi Distrik Moy. Setelah rapat paripurna, Ketua DPRD Kabupaten Jayapura menyerahkan empat Raperda yang disetujui menjadi Perda kepada Pj Bupati Jayapura.
Lima Fraksi DPRD Kabupaten Jayapura Fraksi Bhinneka Tunggal Ika,(BTI), Fraksi Nasdem, Fraksi Gerindra, Fraksi PDIP dan Fraksi PKB.setuju empat Raperda ditetapkan menjadi peraturan daerah,(Perda) di Rapat paripurna.
Rapat Paripurna dipimpin Ketua DPRD Kabupaten Jayapura, Klemens Hamo dihadiri anggota DPRD dan turut dihadiri Bupati Jayapura dan pejabat jajjaran serta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Pj Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo mengapresiasi fraksi di DPRD Kabupaten Jayapura terhadap Raperda yang akan ditetapkan menjadi Perda, sesuai aspirasi masyarakat Kabupaten Jayapura.
“ Dari empat Raperda itu, salah satunya usulan eksekutif yakni Raperda tentang pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaraan gelap narkotika, psikotropika dan prekursor narkotika,” ucapnya.
Terkait usulan eksekutif, Pj berharap agar raperda itu ditegakkan dan dijalankan setelah sudah menjadi perda dan bagi warga Kabupaten Jayapura diminta mematuhinya.

Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah,(Bapemperda) DPRD Kabupaten Jayapura, Sihar Tobing menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Jayapura atas dukungan dan kerjasama saling memberikan penguatan terhadap Raperda yang disetujui tersebut.
“Selamat kepada masyarakat Moy sebab Raperda tentang perubahan nama distrik Sentani Barat menjadi distrik Moy telah disetujui. Sudah cukup lama perjuangan yang mereka lakukan terhadap Raperda hingga akhirnya ditetapkan menjadi perda,” imbuhnya.
Raperda tersebut merupakani aspirasi masyarakat yang diakomodir DPRD lewat kunker, reses, termasuk tentang perlindungan produk lokal.
” Harapannya pelaku UMKM makin eksis memasarkan hasil produknya di pasaran. Dan terakhir, Raperda tentang tata cara pembentukan produk hukum daerah juga telah ditetapkan menjadi perda,” pungkasnya.(ARS)
Tinggalkan Balasan