Pengalaman pemilu 2019, perbedaan dukungan kerap memunculkan konflik. Apalagi sebagian calon diduga melakukan tindakan adu domba. Untuk mengatasi efek konflik itu kata Laindo, diperlukan peran penting tokoh-tokoh gereja.
Liando mengajak tokoh agama harus menjadi peredam dan penyejuk efek konflik yang ditimbulkan dalam dinamika pemilu.Tak ada cara lain, agar tokoh agama efektif dapat meredam konflik maka diharapakan harus netral dalam pemilu.
“Jika tokoh gereja menjadi tim pendukung calon maka hal yang bisa terjadi adalah mereka akan sulit menjadi mediator yang baik atau bahkan memicu konflik baru, apalagi tokoh agama itu banyak pengikut atau jemaat,” nilai Liando.
Para pengikut memiliki ragam pilihan berbeda, jangan dipaksa harus sama. Apalagi harus sejalan dengan pilihan tokoh gereja. Penting tokoh gereja membangun komitmen menjaga kedamaian dan keharmonisan.
Studi meeting ini merupakan rangkaian konfrensi cabang PIKI Minsel yang dibuka Bupati Frangky Wongkar. Selain Ferry Liando, tampil juga narasumber lainnya Goingpeace Tumbel yang merupakan sekretaris PIKI Sulut.(WEN/*)
Tinggalkan Balasan