Dramatis  : Anggota Polres Minsel, TNI Koramil Motoling dan masyarakat bergandengan tangan melakukan penggalian dan mengevakuasi korban bencana tanah longsor di Desa Wanga.(Foto : Ist)

MINSEL, Klikjo.id –Musibah  bencana alam tanah longsor terjadi di kawasan pemukiman, Jalan Raya antara Desa Wanga, Jaga IV, Kecamatan Motoling Timur dan  Desa Picuan Baru Kecamatan Motoling,  Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara (Sulut), pada Rabu (29/1/2025) sekitar pukul 14.00 Wita, meninggalkan kesedihan bagi Keluarga, warga Desa Wanga Raya dan Kabupaten Minsel berduka atas musibah ini.

Bencana alam tanah longsor ini, menimbun sejumlah kios dan rumah serta menutupi badan jalan raya sepanjang sekitar 15 meter. Selain itu  bencana alam tersebut merenggut nyawa Nikita Pantow (21) Warga Desa Karimbow dan Mejesty Momongan (10) warga setempat yang siang menjelang sore itu sedang istirahat dalam rumahnya.

Foto : Kedua Korban Nikita dan Mejesty Semasa Hidup.(Ist)

Informasi yang dirangkum menyebutkan, sebelumnya wilayah Motoling Timur khususnya Desa Wanga Raya diguyur hujan dengan intensitas tinggi. Sebagian warga tidak beraktivitas di luar rumah dan memilih beristirahat. Demikian juga  kedua korban memilih untuk istirahat dirumahnya.

Menjelang sore, warga Lingkungan IV seputaran jalan raya dikejutkan dengan tanah longsor yang terjadi secara tiba-tiba, menyeret dan menimbun sejumlah kios dan rumah, serta menutupi badan jalan raya antara Desa Wanga dan Desa Picuan Baru mengakibatkan macet total dari dua arah jalan raya tersebut.

Warga sekitar langsung teriak histeris disertai   tangisan sejumlah ibu-ibu yang mengetahui kedua korban ikut tertimbun tanah longsor. Warga sekitar segera berkumpul, dan berupaya melakukan pencarian korban yang tertimbun tanah.

Sejumlah warga melaporkan musibah itu kepihak pemerintah desa, kecamatan, serta pihak Kepolisian dan TNI. Puluhan personel Polres Minsel gabungan piket siaga, piket fungsi dan anggota Polsek Motoling, juga anggota Koramil Motoling, bersama masyarakat,  gerak cepat (Gercep) mendatangi lokasi kejadian, dan membantu proses penggalian dan  mengevakuasi kedua korban yang tertimbun tanah longsor.
Proses evakuasi berlangsung dramatis, dan setelah beberapa jam kedua korban akhirnya ditemukan. Sayangnya nyawa kedua korban tak tertolong dan dievakuasi ke Puskesmas Motoling Timur. 

Kapolres Minsel AKBP David Candra Babega, SIK, MH, didampingi Kapolsek Motoling Iptu Maxi Sarijowan membenarkan musibah bencana alam tanah longsor tersebut.  Menurut Kapolres, akses jalan tertimbun tanah panjang sekitar 15 meter dan  ada dua warga menjadi korban Jesti, 10 tahun dan Nikita,  21 tahun. Keduanya meninggal  akibat tertimpa tanah longsor.

Kapolres mengimbau  masyarakat agar waspada menghadapi dinamika cuaca ekstrim saat ini. Juga kepada pengguna jalan agar memperhatikan kondisi cuaca saat berlalulintas, dan hindari tempat berpotensi terjadi longsor, banjir ataupun bencana lainnya. “Intinya kita harus peka, utamakan keselamatan,” imbau Kapolres Minsel.

Sementara itu Komandan Pos SAR Amurang Minsel, Hansen Mambulu, mengatakan kedua korban yang menjadi korban ditenggarai sedang berada dalam rumah  dekat tebing, untuk istirahat siang,
kemudian terjadi musibah tanah longsor.(TIM)

Sumber : Humas Polres Minsel  dll.