
Turlap : Ketua Komisi C Muhammad Akbar, wakil ketua Bob Yathseen Banundi bersama anggota, Alfred Kreuta dan Nadison Karoba, Purwanto, didampingi Kads Kesehatan Khairul Lie, Kepala Puskesmas Komba Waliyauw Dolly C. Sorondanyo.(ARS)
SENTANI, Klikjo.id — Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Jayapura turun lapangan (Turlap) ke Puskesmas Komba Waliyauw pada Kamis, (20/2/2025). Kegiatan ini untuk memastikan pelayanan kesehatan sementara yang digunakan petugas kesehatan Puskesmas komba Waliyauw menggunakan rumah salah satu warga, lantaran gedung Puskesmas dipalang pemilik hak Ulayat sejak akhir 2024 lalu.
Ketua Komisi C Membidangi Kesehatan, Mohammad Akbar mengatakan pelayanan kesehatan segera dipindahkan di gedung Puskesmas Komba Waliyauw yang sudah dibangun untuk melayani masyarakat. ” Kami meminta kepada Pemda dalam hal ini Dinas Pertanahan, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DP2KP) segera menyelesaikan permasalahan lahan, sehingga pelayanan kesehatan dilakukan di Puskesmas,” ucap Akbar.
Menurutnya Puskesmas sementara ini tidak layak untuk pelayanan kesehatan, tapi bersyukur ada warga yang memberikan rumah pribadi untuk pelayanan kesehatan sementara. Dia berharap pemda menyurat, bila perlu pemda buat laporan karena lahan itu sudah dibayar dan bangunan Puskesmas sangat layak dan bagus serta ramai dikunjungi warga.
Terkait warga yang memalukan pemalangan atau masalah Hak Ulayat, atas nama DPRK memita kepada dinas teknis dalam hal ini DP2KP, segera selesaikan secepatnya karena tanah itu sudah dibayar,.
Sementara itu Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Jayapura, Khairul Lie , berterimakasih kepada Ketua Komisi C dan Anggota DPRK Jayapura atas atensi dan merespon baik keluhan masyarakat terkait Puskesmas Komba Waliyauw yang masih dipalang.
Pada awal pemalangan pegawai Puskesmas diinstruksikan masuk dan ambil abseni di kantor dinas. Sementara pelayanan kesehatan langsung turun ke kampung – kampung. Dan akhirnya ada warga yang mau menyerahkan rumah pribadi untuk dijadikan Puskesmas sementara.
“Ternyata masih ada warga yang luas pemahamannya, dan iklas memberikan rumah pribadi sebagai posko pelayanan kesehatan,,” ucapnya. Ia berharap permasalahan ini cepat selesai. jika ada masalah, bisa proses melalui jalur hukum, dan jangan menghalangi pelayanan kesehatan.
Khairul Lie meminta kepada pihak terkait agar segera selesaikan karena ini menyangkut keselamatan petugas kesehatan yang sebagian besar perempuan yang merasa trauma dengan gertakan oknum saat melayani. “Petugas merasa takut bertugas di Puskesmas kalau keamanan mereka tidak terjamin,” ujarnya. (ARS)
Tinggalkan Balasan