FOTO: Bupati Jayapura, Dr. Yunus Wonda S.H  M.H.(ARS)

SENTANI, Klikjo.id –Festival Danau Sentani (FDS) dipastikan tidak dilaksanakan pada 2025 ini. Ini disampaikan langsung  Bupati Jayapura, Dr. Yunus Wonda, S.H., M.H., kepada sejumlah wartawan di Kantor Bupati Jayapura, Sentani usai pelantikan pengurus TP-PKK Kabupaten Jayapura, pada Jumat (13/6/2025).

Bupati menyatakan keinginannya untuk menggelar FDS tetap tinggi, namun keterbatasan anggaran menjadi penghalang utama. “Saya sangat ingin FDS dilaksanakan, tetapi harus saya jelaskan bahwa tahun ini tidak ada alokasi anggaran untuk kegiatan tersebut,” ujar Bupati.

Dia mengakui kegiatan tersebut memang tidak dianggarkan sejak masa pemerintahan sebelumnya, dan  tidak mungkin  menggeser anggaran dari pos lain untuk pelaksanaan FDS karena APBD 2025 telah disahkan.

“Saya tidak bisa sembarangan geser anggaran. Saya mengajak masyarakat untuk berpikir positif, tidak saling menyalahkan,” ujarnya.

Ditambahkannya, tahun ini seluruh daerah, termasuk Kabupaten Jayapura, mengalami pemangkasan anggaran sebagai dampak dari revisi besar-besaran di tingkat nasional.
Namun, Bupati memastikan bahwa FDS akan kembali digelar pada 2026 nanti dengan konsep dan lokasi baru yang lebih matang dan berkelanjutan. “Tahun depan lokasi FDS akan berbeda. Kami akan gelar FDS yang lebih besar dari sebelumnya,” katanya optimis.

Bupati juga mengungkapkan bahwa salah satu alasan lain FDS tidak digelar tahun ini adalah waktu persiapan yang tidak memungkinkan, mengingat ia dan wakil bupati baru dilantik tiga bulan sebelum jadwal pelaksanaan FDS. “Kalau hanya sekadar seremonial buka-tutup, itu tidak berdampak besar. Festival ini harus punya visi besar,” ucapnya.

Ia menargetkan FDS ke depan menjadi festival wisata yang dirancang secara permanen, bukan sekadar kegiatan musiman. “Daerah pelaksanaan FDS akan ditata ulang menjadi kawasan wisata permanen. Selama ini, setelah FDS selesai, tempatnya kembali menjadi semak belukar. Itu pemborosan,” jelasnya.

Bupati juga menuturkan rencana besar untuk tahun depan, di mana kegiatan FDS akan digelar selama satu bulan penuh dan melibatkan lima kelurahan serta 139 kampung dari 19 distrik di Kabupaten Jayapura. Kabupaten tetangga dan pemerintah provinsi juga akan diundang untuk berpartisipasi.
“Target saya adalah menghadirkan suasana seperti Expo Waena di Jayapura melalui FDS,” katanya.

FDS 2026 juga ditujukan untuk memberdayakan masyarakat secara ekonomi, terutama melalui pengembangan kuliner dan produk lokal khas Papua. “Setelah FDS, aktivitas pariwisata akan tetap berjalan. Tempat itu akan jadi sumber penghasilan baru bagi masyarakat lewat jual beli kuliner dan produk khas daerah,” tutupnya. (ARS)