Ia menambahkan, YSK sebagai mantan jenderal TNI yang dikenal ahli strategi, memiliki kemampuan diplomatik dan pendekatan “sandi yudha” untuk merebut kembali proyek strategis nasional yang sempat dialihkan ke daerah lain, seperti data center nasional dan pendanaan KEK.

Masyarakat Apresiasi Kepemimpinan Responsif

Tak hanya soal infrastruktur dan investasi, masyarakat juga menilai bahwa tata kelola pemerintahan era YSK-VICTORY semakin aspiratif. “Setelah pelantikan, semangat antikorupsi digaungkan, kerukunan antarumat kembali dirajut, dan penanganan bencana di Minahasa, Bolmong, dan daerah kepulauan cepat direspons,” ujar Ventje Pinontoan, pengamat sosial Manado.

Hal senada diungkapkan Ventje Ruumami, pengamat pemerintahan. Menurutnya, YSK-VICTORY tidak asal copot pejabat, melainkan menguji setiap aparatur dengan kinerja berbasis regulasi. “Evaluasi eselon II dilakukan ketat. Dari kecepatan kerja hingga ketepatan program. Ini menandakan ada skema kerja yang sistematis dan terukur,” katanya.

Ia juga memuji keterbukaan komunikasi publik yang dijalankan Dinas Kominfo Sulut, yang dinilai menjaga arus informasi tetap sehat dan demokratis.

Menanti Lompatan Pembangunan Nyata

Kini, masyarakat Sulut menanti realisasi visi besar yang tertuang dalam RPJMD 2025–2030. Kehadiran banyak menteri dan program strategis nasional di Sulut menjadi tanda bahwa kedekatan YSK dengan Presiden RI benar-benar berdampak positif.
“Jika strategi pembangunan dilakukan dengan pendekatan strategi “perang” yang penuh presisi, bukan tidak mungkin Sulut menjadi provinsi paling progresif di kawasan timur Indonesia,” tutup Ventje.(PRI/**)