Kunjungan :  Gubernur Sulut Yulius Selvanus bersama Wakil Gubernur Victor Mailangkay menerima kunjungan delegasi Pemerintah Prefektur Nagasaki, Jepang, yang dipimpin Direktur Hubungan Internasional, Date Yoshihiro. Pertemuan membahas kerja sama strategis pariwisata dan tenaga kerja antara kedua daerah.(Foto : Ist)

MANADO, Klikjo.id –Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, mendorong percepatan kerja sama konkret dengan Pemerintah Prefektur Nagasaki, Jepang. Dalam kunjungan resmi yang berlangsung di Manado, Gubernur Yulius menegaskan pentingnya membangun kemitraan langsung antardaerah untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

Delegasi Jepang dipimpin Direktur Departemen Kebudayaan, Pariwisata, dan Hubungan Internasional Nagasaki, Mr. Date Yoshihiro. Ia hadir bersama sejumlah pejabat dan pelaku industri strategis, seperti Mr. Nagano Atsushi (Promosi Pariwisata), Miss Machida Noriko (Asisten Promosi Pariwisata), dan Ms. Suganuma Motoi (Direktur Promosi Tenaga Kerja Asing).

Gubernur Yulius yang didampingi Wakil Gubernur Victor Mailangkay serta jajaran kepala dinas, mengungkapkan bahwa kerja sama diarahkan pada dua sektor prioritas: pengembangan pariwisata dan peningkatan akses tenaga kerja Sulut ke Jepang melalui program magang terstruktur.

“Nagasaki dan Sulut memiliki kesamaan potensi wisata bahari dan budaya. Ini bisa menjadi dasar kerja sama promosi lintas negara,” ujar Gubernur Yulius.

Ia juga menekankan pentingnya membuka kembali rute penerbangan langsung Tokyo–Manado sebagai langkah strategis meningkatkan mobilitas wisatawan dan tenaga kerja asal Sulut yang bekerja di Jepang.

“Konektivitas udara menjadi kebutuhan mendesak. Ini bukan sekadar memudahkan akses wisatawan, tapi juga untuk kepentingan pekerja migran Sulut saat cuti atau pulang ke kampung halaman,” tegasnya.

Lebih lanjut, Gubernur Yulius menilai bahwa standar tinggi industri perhotelan dan hospitality Jepang adalah peluang emas bagi generasi muda Sulut untuk mengasah keahlian bertaraf global.

“Melalui program magang, anak-anak muda Sulut akan dibekali kompetensi profesional untuk bersaing di industri internasional,” ujarnya.

Kerja sama Sulut–Nagasaki sendiri sudah terjalin sejak lama. Namun, kepemimpinan baru di Sulut bertekad mengubahnya menjadi kolaborasi strategis yang berorientasi hasil nyata.

“Ini bukan seremoni seremonial. Ini bentuk nyata diplomasi daerah yang transformatif,” kata Gubernur Yulius.

Fokus kerja sama tidak hanya pada promosi destinasi unggulan, tetapi juga pada pertukaran budaya, pelatihan SDM, hingga potensi investasi industri pariwisata. Hadirnya pihak industri dalam rombongan Nagasaki menandakan keseriusan Jepang dalam menjajaki peluang investasi dan penyerapan tenaga kerja Sulut.

Gubernur Yulius menutup pertemuan dengan menyampaikan bahwa diplomasi daerah yang produktif harus memberikan dampak langsung bagi masyarakat.

“Kemitraan ini adalah motor penggerak pembangunan berkeadilan. Manfaatnya harus langsung dirasakan oleh rakyat Sulawesi Utara,” pungkasnya. (PRI/**)