Gubernur Yulius menyampaikan apresiasi atas peluncuran program tersebut dan menegaskan kesiapan Provinsi Sulut mendukung penuh implementasinya. “Koperasi Merah Putih adalah bukti kehadiran negara dalam membangun ekonomi desa dan kelurahan. Kami siap dukung secara menyeluruh,” ujarnya.

Dukungan itu akan diwujudkan melalui pelatihan intensif, pendampingan teknis oleh tenaga ahli, serta percepatan digitalisasi pengelolaan koperasi agar transparan dan efisien.
Gubernur juga mengungkap capaian Sulut dalam menyambut gerakan ini. Hingga Juli 2025, seluruh 1.507 desa dan 333 kelurahan di Sulut telah membentuk dan mengesahkan Koperasi Merah Putih.

“Ini menunjukkan antusiasme tinggi masyarakat kita dalam membangun ekonomi berbasis koperasi,” kata Yulius, menyebut hal itu sebagai modal sosial yang kuat.

Ia juga menyoroti peran penting para pemimpin lokal seperti kepala desa, lurah, dan tokoh masyarakat dalam mengelola koperasi secara profesional demi kesejahteraan bersama.

Komitmen daerah diperkuat oleh pernyataan Juru Bicara Gubernur, Denny Mangala, yang juga menjabat Plh. Kepala Dinas Kominfotiksandi Sulut.
“Kami siapkan infrastruktur digital untuk menunjang pengelolaan koperasi yang transparan dan terintegrasi. Peningkatan literasi digital juga jadi prioritas,” kata Mangala.

Peluncuran di Kembes 1 turut diramaikan dengan peninjauan aktivitas awal koperasi setempat. Desa Kembes 1 dijadikan lokasi percontohan KDMP di Sulut dan diharapkan menjadi model bagi wilayah lainnya. Acara berlangsung meriah, ditandai dengan semangat gotong royong dan partisipasi aktif masyarakat serta pelaku usaha lokal. (PRI/**)