
Monitoring : Wakil Bupati Jayapura, Haris Richard Yocku, SH., saat membuka kegiatan Monitoring dan Evaluasi Program Intervensi Keamanan Pangan, desa dan pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas, dan Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Kamis (31/7/2025).(Foto: ARS)
SENTANI, Klikjo.id —Pemerintah Kabupaten Jayapura besama Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Jayapura melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap Program Intervensi Keamanan Pangan, yang merupakan bagian dari program nasional Badan POM RI. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis (31/7/2025), di aula lantai dua Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura.

Hadir, Kepala BBPOM Jayapura, pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Jayapura, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jayapura, sejumlah kepala distrik dan kampung, kader keamanan pangan desa, pengelola pasar, serta perwakilan guru dari berbagai sekolah di wilayah intervensi program.
Mewakili Bupati Jayapura Dr. Yunus Wonda SH, MH, Wakil Bupati Haris Richard Yocku, SH, menyampaikan apresiasinya kepada BBPOM Jayapura atas pelaksanaan tiga program intervensi keamanan pangan di Kabupaten Jayapura sepanjang tahun 2025. Program tersebut meliputi Desa Pangan Aman, Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas, dan Keamanan Pangan Jajanan Anak Usia Sekolah.
“Hari ini kita melakukan evaluasi sebagai bentuk akhir dari serangkaian tahapan kegiatan. Tujuannya untuk mengetahui sejauh mana capaian program serta mendapatkan masukan demi perbaikan ke depan,” ujar Wabup Haris dalam sambutannya.
Ia menekankan bahwa permasalahan keamanan pangan, seperti peredaran makanan mengandung bahan berbahaya, tanpa izin edar, atau yang sudah kadaluarsa, perlu menjadi perhatian serius. Hal tersebut berdampak langsung terhadap kesehatan masyarakat, terutama anak-anak sebagai generasi penerus.
“Program yang dilaksanakan BBPOM sangat strategis dan perlu terus dilanjutkan karena sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), khususnya dalam penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi,” ungkapnya.
Wakil Bupati juga mendorong agar program ini ke depannya dapat dilaksanakan secara mandiri oleh masing-masing komunitas yang telah mendapat pendampingan, serta diintegrasikan dalam program rutin desa seperti Posyandu atau penurunan stunting.
Ia berharap, OPD teknis yang terkait dengan program ini dapat melanjutkan dan merencanakan replikasi kegiatan di wilayah binaan masing-masing seperti kampung, sekolah, dan pasar, agar program ini terus berlanjut dan memberi dampak luas bagi masyarakat Kabupaten Jayapura.(ARS)
Tinggalkan Balasan