RAKOR : Gubernur Sulut Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, SE., didampingi Brigjen TNI Parwito dan jajaran Forkopimda saat membuka Rakor Penguatan Komponen Pertahanan di Hotel Four Points Manado, Rabu (6/8/2025).(Foto: Ist)

MANADO, Klikjo.id –Pemerintah pusat dan daerah di Sulawesi Utara (Sulut)  bersinergi memperkuat sistem pertahanan semesta melalui Rapat Koordinasi (Rakor) Penguatan Komponen Cadangan dan Komponen Pendukung yang digelar Kemenko Polhukam RI di Hotel Four Points, Manado, Rabu (6/8/2025).

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya strategis meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman multidimensi.
Asisten Deputi Doktrin dan Strategi Pertahanan Kemenko Polhukam RI, Brigjen TNI Parwito, S.IP., M.I.P., dalam sambutan pembuka menekankan pentingnya kolaborasi antar komponen pertahanan untuk menjaga kedaulatan negara di tengah dinamika global yang terus berubah.

Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, SE., secara resmi membuka kegiatan tersebut dan memberikan arahan strategis. Ia menegaskan komitmen Pemprov Sulut untuk mendukung kebijakan pertahanan nasional, terutama melalui optimalisasi peran pemerintah daerah.

Seluruh kepala daerah kabupaten/kota se-Sulut hadir dalam rapat tersebut, menunjukkan keseriusan membangun koordinasi lintas sektor. Hadir pula Pangdam XIII/Merdeka serta unsur Forkopimda Provinsi Sulut yang memperkuat sinergi antara TNI, Polri, dan pemda.

Para kepala daerah menyepakati perlunya penguatan sinergi antara komponen utama, cadangan, dan pendukung dalam sistem pertahanan. Langkah ini dianggap penting dalam membentuk ketahanan wilayah yang kokoh menghadapi potensi ancaman dari dalam dan luar negeri.

Rapat koordinasi ini juga menjadi momentum sosialisasi kebijakan pertahanan kepada pemerintah daerah. Dengan pemahaman yang lebih menyeluruh, diharapkan masing-masing daerah dapat berperan aktif sesuai kapasitasnya.

Selain memperkuat koordinasi antarlembaga, kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pertahanan negara. Melalui pendekatan semesta, diharapkan tercipta kesiapsiagaan kolektif yang mampu menjawab tantangan keamanan modern.

Kegiatan ditutup dengan kesepakatan memperkuat implementasi program pertahanan di wilayah Sulut. Langkah konkret akan segera dirumuskan sebagai babak baru memperkuat ketahanan regional berbasis gotong royong.(PRI)