Empati : Presiden Prabowo Subianto berempati dan  menyalami warga korban banjir di Bali. Kehadirannya di tengah masyarakat memberi semangat dan harapan baru pascabencana terbesar dalam tujuh dekade terakhir.(Foto: Ist)

BALI, Klikjo.id –Pasca kunjungan sehari di Qatar dan Persatuan Emirat Arab, Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto, langsung terbang menuju Pulau Dewata Bali dalam rangka menunaikan panggilan hati: memastikan penanganan korban bencana alam banjir besar di Bali berjalan cepat dan tepat.

Banjir yang melanda pada 9 sampai dengan 10 September 2025 tercatat sebagai yang terbesar dalam 70 tahun terakhir. Hujan lebat mencapai 385 mm dalam waktu hampir 24 jam, dipicu fenomena alam gelombang ekuator Rossby dan Kelvin. Sejumlah wilayah di Bali pun porak-poranda, rumah warga terendam, dan aktivitas lumpuh.

Di tengah suasana penuh duka, Presiden Prabowo Subianto hadir dan berempati serta menyapa masyarakat yang terdampak. Ia meninjau posko darurat, berbincang dengan warga, dan mendengarkan langsung keluhan mereka. “Saya ingin memastikan bantuan pemerintah benar-benar sampai dan kebutuhan dasar warga terpenuhi,” ujarnya singkat, dengan nada ketegasan.

Sejak hari pertama banjir, pemerintah telah mengerahkan BNPB, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Sosial, serta instansi terkait lainnya. Namun bagi Presiden, sekadar laporan di meja kerja tak cukup. Ia memilih hadir di tengah rakyat, agar instruksi penanganan bencana tak berhenti di atas kertas.
“Kami melihat Bapak Presiden turun langsung, rasanya ada semangat baru untuk bangkit,” ucap Made Wirawan, salah seorang warga yang rumahnya hanyut diterjang banjir.

Kehadiran Presiden menjadi simbol bahwa negara tak tinggal diam. Di balik lumpur dan genangan air, ada tangan-tangan yang bergerak cepat untuk memulihkan Bali, dan ada harapan baru yang tumbuh bersama tekad rakyatnya.(**)

Sumber : BPMI Setpres/Setkab