Pelatihan : Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Kabupaten Jayapura, Gilberd R. Yakwart, membuka Pelatihan Penguatan dan Pembinaan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayapura di Hotel Grand Alison Sentani, Senin (29/9/2025).(Ist)

SENTANI, Klikjo.id –Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Jayapura menggelar  Pelatihan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tingkat Dasar,  melalui penguatan dan pembinaan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

Kegiata Dibuka Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Kabupaten Jayapura, Gilberd R. Yakwart, didampingi Kepala Disbudpar, Elisa Yarusabra, di Hotel Grand Alison Sentani, Senin (29/9/2025). Gilberd menegaskan pembinaan Pokdarwis merupakan program penting sesuai visi-misi Bupati dan Wakil Bupati Jayapura.

“Bupati Jayapura setiap minggu  meninjau obyek wisata. Ini bukti bahwa dukungan pengembangan wisata akan terus dilakukan secara maksimal, dengan ide dan program yang sudah disiapkan,” ujarnya.

Gilberd berharap, pembinaan yang terstruktur mampu mendorong obyek wisata di Kabupaten Jayapura tidak hanya berkembang sebagai destinasi menarik, tetapi juga memberi dampak nyata bagi ekonomi masyarakat sekaligus meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Sementara itu, Kepala Disbudpar Kabupaten Jayapura, Elisa Yarusabra, menyampaikan bahwa hingga kini terdapat tujuh Pokdarwis yang telah memiliki Surat Keputusan (SK) resmi, sementara 32 lainnya masih dalam proses pendampingan.

Adapun tujuh destinasi wisata yang sudah memiliki SK antara lain Pantai Amai, Pantai Harlem, Tablanusu, dan Bukit Teletabis.
“Dengan adanya SK, kelompok wisata akan lebih mudah mendapatkan dukungan pemerintah, baik untuk promosi, peningkatan fasilitas, maupun pengembangan SDM. Semua harus dikelola dengan standar yang jelas, karena pengelolaan wisata tidak bisa asal-asalan,” tegas Elisa.

Ia menambahkan, destinasi wisata bukan hanya menjual pemandangan, tetapi juga kenyamanan. Fasilitas seperti gazebo, MCK, hingga layanan pendukung lainnya perlu dikelola dengan baik agar wisatawan merasa betah.
“Jika manajemen Pokdarwis berjalan optimal, maka pariwisata bisa memberikan manfaat nyata, tidak hanya bagi daerah, tapi juga bagi kesejahteraan masyarakat setempat,” tambahnya.

Pelatihan ini diikuti oleh 50 peserta yang merupakan pengelola wisata dari berbagai kampung. Tujuannya agar pembinaan langsung menyentuh pihak yang paling memahami kondisi di lapangan, sekaligus menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa pariwisata merupakan sektor unggulan yang dapat membuka lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, dan membangun kemandirian kampung.(ARS)