Dalam kegiatan tersebut, Bupati didampingi Wakil Bupati Jayapura Haris Richard S. Yocku, Plt Sekda Yusuf Yambe Yabdi, Kepala Disbudpar Elisa Yarusabra, para asisten Setda, pimpinan OPD, Kapolres Jayapura AKBP Umar Nasatekay, serta sejumlah tokoh adat dan masyarakat setempat.
Lebih lanjut, Bupati mengungkapkan bahwa Pantai Amai akan disiapkan menjadi lokasi Festival Budaya Bahari, sebagai pelengkap Festival Danau Sentani yang setiap tahun digelar di Pantai Khalkote. Dengan demikian, wisatawan memiliki lebih banyak pilihan destinasi wisata berbasis budaya di Kabupaten Jayapura.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar Kabupaten Jayapura, Fredrik Modouw, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan melestarikan budaya lokal di tengah arus modernisasi.
“Teknologi boleh berkembang, tapi budaya tidak boleh hilang. Melalui pentas ini, kami ingin menanamkan kembali kebanggaan masyarakat terhadap identitas budaya mereka,” katanya.
Acara menampilkan delapan sanggar seni lokal yang membawakan tari, musik, dan pameran kerajinan tradisional. Selain itu, puluhan pelaku UMKM pesisir dari Kampung Amai dan sekitarnya turut memamerkan produk mereka. Para pelaku usaha juga mendapat pembekalan tentang Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang difasilitasi oleh Kementerian Hukum dan HAM, agar produk mereka terlindungi secara hukum dan memiliki daya saing.
Fredrik menambahkan, narasumber dari berbagai kampung seperti Tablanusu, Tablasupa, Wambena, Yepase, dan Doromena turut berbagi cerita dan pengetahuan budaya dalam sesi diskusi terbuka.
Kegiatan tersebut tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sarana edukasi dan pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat pesisir. Sekaligus memperkuat citra Kabupaten Jayapura sebagai “Gerbang Wisata Bahari dan Budaya Papua.”(ARS)
Tinggalkan Balasan