Foto : Kepala BPKD Kabupaten Jayapura, Hermanus Kensimai.(ARS)

SENTANI, Klikjo.id — Realisasi penyerapan anggaran daerah Kabupaten Jayapura tahun 2025  hampir 100 persen untuk tahap kedua. Hal itu disampaikan Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Jayapura, Hermanus Kensimai, di Sentani, Selasa (28/10/2025).

Menurut Kensimai, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penerima Dana Otonomi Khusus (Otsus) telah mengajukan pencairan dana, sehingga tidak ada anggaran yang mengendap di kas daerah.

“Tidak ada dana mengendap. Semua penyaluran dilakukan sesuai permintaan masing-masing OPD, dan hampir seluruh kegiatan sudah terealisasi,” ujarnya.

Ia menjelaskan, penyaluran dilakukan secara bertahap berdasarkan laporan pertanggungjawaban setiap OPD. Kegiatan yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) maupun Dana Otsus berjalan sesuai mekanisme, dengan pencairan dilakukan setelah laporan tahap sebelumnya diterima.

Kensimai menegaskan, tidak ada keterlambatan berarti dalam proses penyaluran dana.

“Secara prinsip tidak terlambat, karena kontrak kegiatan baru berjalan setelah pelantikan Bupati pada Januari lalu. Jadi penyesuaian waktu masih dalam batas wajar,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyebut tahap ketiga penyaluran dana daerah telah mencapai 25 persen dari total anggaran sekitar Rp210 miliar. Namun, pemerintah pusat melakukan pemotongan sebesar Rp27 miliar, sehingga total dana menjadi sekitar Rp183 miliar.

“Pemotongan dari pusat tentu berdampak pada beberapa program daerah. Kami sedang menyesuaikan kembali rancangan anggaran berdasarkan perubahan tersebut,” katanya.

Meski mengalami pemotongan, tingkat penyerapan anggaran di Kabupaten Jayapura tetap tinggi, yakni mencapai 60–70 persen untuk seluruh kegiatan OPD.

“Sebagian besar kegiatan sudah berjalan, bahkan ada yang sudah selesai. Yang tersisa hanya pembayaran gaji rutin dua bulan terakhir,” ungkap Kensimai.

Ia menambahkan, dari total belanja daerah tahun 2025 sebesar sekitar Rp1,5 triliun, pemerintah daerah melakukan efisiensi sehingga realisasi anggaran menjadi Rp1,4 triliun.

“Kami menargetkan seluruh kegiatan dapat diselesaikan sebelum akhir tahun anggaran,” tutupnya.(ARS)