
Sinergi : Ketua PGRI Provinsi Papua, Elia Waromi, usai bertemu dengan Gubernur Papua Matius Fakhiri di ruang kerjanya, Senin (3/11/2025). Pertemuan tersebut membahas sinergi program pendidikan dan penguatan peran guru di Tanah Papua.(Foto: Ist)
PAPUA, Klikjo.id –Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Papua berkomiten menjadi mitra strategis Pemerintah Provinsi Papua dalam mengawal visi dan misi Gubernur serta Wakil Gubernur Papua di bidang pendidikan.
Ini disampaikan Ketua PGRI Provinsi Papua, Elia Waromi, usai bertemu Gubernur Papua Matius Fakhiri di ruang kerja gubernur, Kota Jayapura, Senin (3/11/2025).
“PGRI harus menjadi mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Papua di bidang pendidikan,” ujar Elia Waromi.
Menurut Elia, pihaknya segera melakukan konsolidasi organisasi bersama seluruh mitra kerja, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, guna memperkuat sinergi antara guru dan pemerintah.
Selain itu guru merupakan ujung tombak pelaksanaan kebijakan pendidikan di lapangan. Karena itu, setiap kebijakan yang menyangkut pendidikan wajib kami laporkan kepada Gubernur.
“Sebaliknya, setiap program pemerintah untuk memajukan pendidikan juga harus kami kawal agar tepat sasaran dan memberikan dampak langsung bagi guru serta peserta didik,” jelasnya.
Selain memperkuat sinergitas, PGRI Papua juga mengusulkan agar Ibu Gubernur Papua dapat menjadi Bunda PGRI Provinsi Papua, mengikuti program nasional yang telah diterapkan di sejumlah provinsi lain.
“Kami sudah menyampaikan permohonan tersebut kepada Bapak Gubernur, dan beliau menyambut sangat baik rencana ini,” tambah Elia.
Gubernur Papua Matius Fakhiri mengapresiasi komitmen PGRI dalam mendukung pembangunan pendidikan di Tanah Papua. Ia menekankan pentingnya koordinasi antara PGRI, pemerintah daerah, dan Dinas Pendidikan agar seluruh program berjalan selaras dan efektif.
“Saya minta PGRI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan Dinas Pendidikan. Kita masih menghadapi tantangan besar, seperti kekurangan tenaga guru di beberapa daerah, termasuk Waropen dan Mamberamo Raya,” ungkap Fakhiri.
Menurutnya, masalah distribusi guru perlu segera diatasi karena masih banyak tenaga pendidik yang enggan kembali ke daerah tugas di wilayah terpencil.
“Kami berharap PGRI dapat memberikan masukan dan solusi untuk memperkuat kebijakan penempatan serta perlindungan bagi para guru,” tambahnya.
Dalam pertemuan tersebut turut dibahas persiapan peringatan Hari Guru Nasional dan HUT ke-80 PGRI yang akan dipusatkan pada 25 November 2025 mendatang.
Elia Waromi berharap momentum tersebut menjadi ajang refleksi bersama antara pemerintah dan para pendidik di seluruh Papua.
“Kami berharap pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota membuka ruang dialog dengan para guru di lapangan. Mereka adalah ujung tombak pendidikan, dan suara mereka penting untuk didengar,” pungkasnya.(ARS/**)

Tinggalkan Balasan